Minggu, 09 Februari 2014

MITOS VALENTINE DAY



Hari Valentine, dalam bahasa inggris disebut “ Valentine's Day”  atau disebut juga Hari Kasih
http://my.opera.com/indy0302/blog/2012/02/13/image
Sayang, yang dirayakan pada tanggal 14 Februari sudah bagaikan tradisi di sebagian besar belahan dunia ini. Pada essensinya hari valentine adalah sebuah hari memperingati arti penting kasih saying, dan umumnya dijadikan momen penting bagi pasangan pria dan wanita mengungkapkan kasih sayangnya, sehingga mereka yang sedang jatuh cinta sering memilih hari ini sebagai waktu untuk menyatakan cintanya. Di dunia barat tradisi ini sangat kental melekat dalam aktivitas pasangan kaum remaja maupun muda-mudi.

Tidak ada pendapat yang final tentang sejarah maupun asal usul tradisi perayaan hari Valentine ini,  sehingga tidak ada catatan yang jelas mengenai sejarah Hari Valentine ini. Sampai hari ini masih banyak silang pendapat tentang sejarah munculnya hari perayaan kasih saying ini. Sehingga sejarah dan asal usul hari valentine ini tidak ubahnya bagaikan mitos.

 Tetapi banyak pihak yang mempercayai perayaan ini berasal dari tradisi gereja katolik, yaitu ada yang percaya bahwa hari tersebut merupakan peringatan meninggalnya Santo Valentine, seorang uskup yang hidup pada zaman kekaisaran Romawi. Ia dianggap berjasa bagi pasangan muda-mudi yang hidup di zaman itu.

Pesta St. Valentinus pertama kali diputuskan pada oleh Paus Gelasius I pada tahun 496. Walau namanya Valentinus dihormati sebagai pigur utama lambing hari kasih saying,  namun sejarah dan catatan penting  tentang peran dan aktivitas Valentinus dalam hal kasih sayang ini masih dianggap misteri dan tidak ada catatan resmi dan final. Sehingga ada dugaan dilakukannya pesta merupakan sebuah usaha untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang masih diperingati di Roma pada abad kelima. 

Menurut Ensiklopedia Katolik, santo yang hari rayanya diperingati pada hari yang sekarang disebut  hari valentine kemungkinan adalah salah satu dari tiga orang martir yang hidup pada akhir abad ke-3 semasa pemerintahan Kaisar Claudius II,  yaitu Seorang pastor  di Roma, Seorang Uskup Interamna (modern Terni) danSeorang martir di provinsi Romawi Afrika.

Dipercayai bahwa Valentinus dimakamkan di  Via Flamina, di luar kota Roma. Pada abad ke-12, gerbang kota Romawi yang disebut Porta Flamina, yang sekarang disebut Porta del Popolo disebut juga  sebagai Gerbang St. Valentinus.

Paus Gelasius II juga mengatakan sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini dan banyak legenda yang muncul pada akhir abad pertengahan di Inggris dan Perancis tentang  perayaan tanggal  14 Februari sebagai hari cinta atau kasih sayang. Catatan tentang legenda ini tidak ada ditemukan  dalam kitab Legenda Emas Jacobus de Voragine, yang disusun pada kurang lebih tahun  1260 yang merupakan salah satu buku yang paling lengkap memberi informasi tentang santo dan santa pada kalender liturgy  gereja.  

Dalam daftar riwayat hidup St Valentinus yang sangat singkat, tertulis bahwa ia menolak untuk menangkal Yesus Kristus di depan "Kaisar Claudius" pada tahun 260. Sebelum kepalanya dipenggal, Valentinus mengembalikan penglihatan dan pendengaran sipir penjaranya. Lalu  secara etimologi, ada yang mencoba mereka-reka  nama "Valentinus," sebagai "sesuatu yang mengandung keberanian, dalam bahasa Latin disebut Valor.  Namun dalam pengamatan itu tidak ada ditemukan  tanda-tanda hati dan pesan yang ditanda tangani Valentinus sebagaimana banyak yang meyakini bahwa Valentinus menulis kalimat "oleh Valentine-mu" dalam surat yang diberikannya kepada seseorang.


Versi lain menyebutkan perayaan valentine paling tua adalah ketika Charles, Duke of Orleans, yang dipenjara di sebuah menara London pada tahun 1415 mengirimkan puisi cinta untuk istrinya. Puisi itu ia tuliskan sebagai ungkapan cinta dan kerinduannya.

Legenda Hari Valentine

Banyak yang mengatakan bahwa hari Valentine berasal dari nama seorang biarawan katolik yang bernama Valentinus.  Valentinus tinggal di Roma pada abad ke-3, saat itu kota Roma dibawah kekuasaan seorang kaisar bernama Claudius. Valentinus dan umumnya penduduk roma  tidak menyukai Kaisar Claudius, karena Kaisar Claudius saat itu ingin memiliki laskar prajurit yang cukup besar dengan cara mengharapkan setiap pemuda di Roma mau bergabung menjadi prajurit.  Banyak pemuda yang menolak menjadi prajurit Kaisar Claudius karena tidak ingin berperang, dan tidak ingin meninggalkan istri dan keluarganya. Hal ini membuat Kaisar Claudius sangat geram, kemudian dia memiliki ide gila mengeluarkan surat keputusan yang isinya melarang setiap pemuda di Roma untuk menikah. Dengan pertimbangan, bila mereka tidak menikah maka mereka mau bergabung menjadi prajurit Roma.

Surat keputusan tersebut tidak mendapat respon yang bagus dari pemuda di Roma, mereka menganggap keputusan tersebut sangat kejam, dan pada saat itu Valentinus berupaya menikahkan pasangan muda-mudi secara diam-diam.

Suatu malam, ketika Santo Valentine menikahkan pasangan pria dan wanita, tiba-tiba muncul pasukan prajurit Kaisar Claudius menangkap Valentinus, sedangkan  pasangan yang telah dinikahkan itu melarikan diri. Kemudian Valentinus dimasukan kedalam penjara dan dijatuhi hukuman mati.

Dalam menjalani hari-harinya di penjara, Valentine berteman dengan orang-orang yang menyukai tindakannya dan ditemani oleh orang-orang yang mendukung dia. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang mengunjungi Valentinus ke penjara, mereka melemparkan bunga-bunga kedalam penjara dan memberi semangat kepadanya, orang yang bersimpati itu menunjukkan  bahwa mereka juga percaya pada kekuatan cinta. Salah satu dari mereka ada seorang gadis yang ternyata anak dari teman satu sel Santo Valentinus di penjara bernama Asterius.

 Asterius meminta anaknya untuk sering-sering mengunjungi Santo Valentinus. Pada jam berkunjung biasanya mereka menghabiskannya dengan duduk berdampingan dan berbincang-bincang satu sama lain. Gadis tersebut selalu memberikan dorongan agar Santo Valentinus tetap semangat dalam menjalani hari-harinya yang berat didalam penjara.

Satu hari, ketika hukuman mati itu tiba, Santo Valentinus meninggalkan catatan kecil pada Asterius untuk diberikan kepada anak gadisnya. Catatan kecil tersebut berisi rasa ucapan terima kasih terdalamnya untuk persahabatan yang telah mereka jalin selama ini. Santo Valentinus menandatangani surat itu dengan kata-kata, “Cinta dari Valentine-mu”. Surat itu ditulis pada hari dia akan dihukum mati, 14 Februari, 269 A.D., yaitu hukuman mati yang dia terima dengan dipukuli sampai mati dan kepalanya dipenggal.

Menurut catatan yang lain, sebelum ada perayaan hari Valentine seperti yang dirayakan saat ini, sebelumnya ada tradisi kuno yang biasa diadakan di Roma setiap tanggal  14 Februari untuk memperingati  Hari Pemujaan Dewa Juno atau Ratu dari dewa-dewi bangsa Roma. Rakyat Roma ketika itu mempercayai bahwa Juno juga dewi pernikahan, sehingga dirayakan dan kemudian pada tanggal 15 Februari dilanjutkan dengan mengadakan Festival Lupercalia atau pesta pemujaan dewa berhala.

Pada malam Festival Lupercalia, gadis-gadis di Roma ditulis namanya diatas sepucuk kertas dan dimasukkan kedalam botol. Kemudian masing-masing pemuda mengambil satu kertas yang berisi nama tersebut dari dalam botol, dan menjadikannya sebagai pasangannya selama Festival Lupercalia berlangsung. Apabila selama festival mereka saling jatuh cinta, dipercaya bahwa mereka akan dapat pasangan dalam sebuah pernikahan suatu hari kelak.

Para pastor dari Gereja Katolik awalnya berusaha keras untuk menghilangkan unsur-unsur penyembahan berhala dalam Festival Lupercalia,  dan berupaya menggantinya dengan tradisi gereja maupun nama Santo (Orang Suci). Karena Festival Lupercalia dimulai di pertengahan bulan Februari, maka para pastor mempunyai gagasan untuk memilih nama Santo Valentine sebagai pengganti Fesival Lupercalia. Maka Festival Lupercalia berubah menjadi Saint Valentine's Day  atau Hari Santo Valentine, sehingga tradisi pemuda yang memilih para gadis sebagai pasangannya tetap dapat diwujudkan di Hari Valentine ini.

Disisi lain orang Perancis dan Inggris percaya bahwa tanggal 14 Februari adalah awal musim bagi burung-burung untuk mencari pasangannya. Jadi memang hampir seluruh dunia percaya bahwa bulan Februari adalah bulannya cinta bagi para pasangan pria dan wanita.

Untuk merayakan hari Valentine kemudian muncul tradisi mengirimkan kartu ValentineDay.  Kartu valentine pertama kali dikirim oleh Charles, Duke of Orleans pada tahun 1415 kepada istrinya ketika dia menjadi tahanan di Tower of London. Kartu Valentine tersebut saat ini disimpan di Museum British.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar