Jumat, 01 Juni 2012

KAPITALISME 0.4 "BAJU BARU" STATE CAPITALISM



“Tidak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan itu sendiri”,  Kalimat ini sampai hari ini masih sering dikemukakan, namun ada yang yang setuju dan ada juga yang menolak arti kata mutiara tersebut. Perubahan terjadi tidak dapat dipisahkan dengan pergeseran kerangka berpikir (Mindset) dan keyakinan (Belief) seseorang. Secara psikologis belief seseorang itu bukan merupakan “Carved In Stone” atau sebuah sifat bawaan yang tetap dan sudah ditetapkan sebelumnya. Melalui pendidikan dan asupan pengetahuan, terutama karena pengaruh perubahan zaman dapat terjadi perubahan secara fundamental inteligensi manusia, artinya pemikiran dan tindakan seseorang itu dapat berubah (Changeable Ability) bukan merupakan kemampuan tetap (Fixed Ability).
Perubahan itu telah banyak terjadi sepanjang catatan sejarah siklus kehidupa umat manusia, ketika kita berpikir untuk memahami sejarah perkembangan peradaban umat manusia maka kita tidak bisa melupakan sebuah negeri yang bernama Yunani, karena negeri para dewa ini merupakan salah satu tempat lahirnya sumber peradaban tertua di dunia ini, bahkan para pemikir-pemikir berilian serta para philosof seperti Socrates dan Plato lahir dari sini, dan  konon ceritanya system pemerintahan demokrasi yang diagung-agungkan saat ini berasal dari Yunani.
Karena kejayaan Yunani ini maka banyak sastrawan yang mendapat inspirasi dari sini, namun seiring dengan perjalanan waktu serta zaman, saat ini Yunani sedang berada di ruang ICU (Intensive Care Unit) atau ruang gawat darurat penyembuhan ekonomi karena Negara ini terlilit utang yang besarnya luar biasa. bahkan saat ini Yunani  terancam default atau tidak mampu membayar utangnya. Apakah ini menjadi akhir sejarah kejayaan Yunani ? Kita biarkan sejarah sendiri yang mencatatnya sama seperti catatan tentang kejayaan Yunani di  masa lalu.
Dari Yunani kemudian kita juga disuguhkan cerita tentang masa kejayaan Eropa Barat dan Amerika Utara, dan di episode selanjutnya muncul ceritera bersambung berjudul “Perang Dingin” antara dua Negara Adi Kuasa, Amerika Serikat dan almarhum Uni Soviet, namun paska runtuhnya tembok Berlin dan Uni Soviet menjadi Rusia, Amerika Serikat digadang-gadang sebagai satu-satunya Negara adi kuasa dan sumber peradaban umat manusia di seluruh penjuru dunia, dan satu-satunya ideology yang dianggap mapan adalah Kapitalisme sehingga sering diindoktrinisasi ke seluruh otak umat manusia di semua belahan dunia ini.
Namun jangan kaget, ada berita menarik pada bulan Maret 2010, New York Times melaporkan bahwa komite pendidikan Negara bagian Texas memutuskan untuk menghapus istilah "Kapitalisme"  dari semua buku teks yang digunakan di sekolah negeri,  dan menggantinya dengan  istilah baru dengan kata-kata "Sebuah sistem berbasis kewirausahaan bebas". Alasan utama untuk melakukan perubahan itu  karena kata “ Kapitalime “ telah memiliki konotasi sanagt negatif.  
Runtuhnya Lehman Brothers dan krisis ekonomi akibat kasus suprime mortagage tahun 2008 menjadi salah satu monument yang menggambarkan kapitalisme ternyata membuah umat manusia hidup di zaman yang penuh dengan ancaman dan ketidak pastian, sehingga kapitalisme digugat eksistensinya, bahkan pada tahun 2011  untuk pertama kalinya AS kehilangan peringkat kredit sempurna. Sebuah survey yang dilakukan  Newsweek menunjukkan  bahwa hanya 59% dari penduduk AS mendukung kapitalisme, turun drastis dengan kondisi tahun 2002 yang  80% mendukung kapitalisme, sehingga terjadinya demostrasi di Wall Street merupakan wujud gunung es atau hanya tindakan kecil yang Nampak dipermukaan dari sikap rakyat Amerika yang menggugat kapitalisme.
Bahkan beberapa ahli mengatakan bahwa krisis saat ini bukan hanya krisis keuangan atau krisis utang, tetapi merupakan krisis kepercayaan terhadap kapitalisme sehingga dibutuhkan perubahan paradigma ekonomi, sistem yang sekarang benar-benar telah kehilangan kepercayaan dari masyarakat dan investor, sehingga harus diselesaikan dengan cara mengubah system.
Namun memberi vonis  bahwa kapitalisme tengah menghadapi lonceng kematian atau kapitalisme sedang berada di tepi jurang liang lahat  masih memerlukan pembuktian sejarah, dan memang masih terlalu dini,  karena sampai hari ini Amerika Serikat masih memiliki kekuatan ekonomi yang perlu diperhitungkan, pembelaan terhadap system kapitalisme ini masih muncul dari dalam negerinya sendiri.
Anatole Kaletsky  Editor senior The Times London  dan pengarang buku Capitalism 0.4, The bird of a  new economy mengatakan bahwa kapitalisme tidak berakhir, tapi menemukan bentuk baru menjadi  “Kapitalisme 4.0 “. Pada intinya Kapitalisme gaya baru ini berasumsi bahwa pasar itu kondisinya  begitu kompleks sehingga tidak bisa diselesaikan sendiri oleh swasta, maka pemerintah harus ikut berperan di pasar.
Kapitalisme 4.0 diklaim sebagai titik tengah antara liberalisasi pasar yang berlebihan dan regulasi yang ketat dari pemerintah, artinya jika kapitalisme dahulunya sangat mengeleminir campur tangan pemerintah dalam  mekanisme pasar,  maka dalam Kapitalisme 4.0 justru mengharapkan campur tangan pemerintah dengan kebijakan regulasi. Jika pada system kapitalisme gaya lama perusahaan swasta memiliki peranan paling penting dalam perekonomian suatu Negara maka dalam Kapitalisme 4.0 perusahaan milik Negara justru diberdayakan kemampuan dan peranannya, sehingga kapitalisme gaya baru ini dijuluki dengan nama “State Capitalism “ atau kapitalisme negara.
Capitalism 0.4
Wacana ilmu ekonomi kembali dimeriahkan oleh munculnya istilah baru yang disebut dengan Kapitalisme 0.4 besutan Anatole Kaletsky, sebutan ini membuad kita bertanya sejenis arus pemikiran apa gerangan capitalism 0.4 ini ? Sebenarnya istilah ini didiftakan hanya sebagai ungkapan yang menggambarkan perkembangan system kapitalisme itu sendiri, Anatoly dalam hal ini mencoba membagi-bagi sejarah perkembangan kapitalisme berdasarkan beberapa versi dan menamakan sumbangan pemikirannya sebagai versi ke-empat  perkembangan kapitalisme.
Secara kronologis Anatoly Kaletsky  membagi perkembangan pemikiran theory kapitalisme terdiri dari beberapa Versi sebagai berikut :
Kapitalisme Versi 0.1 :
Versi ini merupakan sejarah yang menunjukkan masa kejayaan “Kapitalisme Laissez Faire” di Eropa Barat dan Amerika Utara dalam kurun waktu sepanjang tahun 1776 sampai 1920. Di era ini kapitalisme mendapat penghargaan dan penghormatan sangat mulai serta diagung-agungkan sebagai rahim ibu yang melairkan masa kebangkitan dan kejayaan perekonomian di Eropah yang ditandai oleh berkembangnya  perusahaan industry besar serta perdagangan antar Negara, kemajuan ekonomi ini membuad Negara Eropah memiliki peranan dominan dalam kehidupan ekonomi dan politik dunia.
Didalam era kejayaan kapitalisme Laissez Faire ini politik  dipisahkan peranannya dengan ekonomi,  diyakini pasar tidah membutuhkan campur tangan pemerintah. Namun terjadinya depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an membuat muncul gugatan atas relevansi system ekonomi yang diterapka ini, pemikiran baru yang pada intinya ingin memperbaharui system ekonomi yang ada sebelumnya dikategorian Anatoly sebagai Versi 0.2 Kapitalisme.
Kapitalisme Versi 0.2 :
Salah satu perbedaan penting antara kapitalisme Versi 0.1 dan Versi 0.2, jika pada versi pertama campur tangan pemerintah terhadap pasar dianggap tidak perlu, maka pada versi 0.2 justru mengharapkan adanya campur tangan pemerintah untuk mengendalikan dan menjinakkan pasar yang serig tidak terkendali, pemerintah dengan campur tangannya diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi Negara dan pasar. 
Terjadinya  Stagflasi atau inflasi tinggi dan tingkat penggangguran yang tinggi pada tahun 1970-an  membuad  kapitalisme versi 0.2 digugat sehingga muncul kembali Kapitalisme versi 0.3.
Kapitalisme Versi 0.3
Dalam versi  ketiga ini arus pemikiran system perekonomian sangat dominan dipengaruhi sumbangan pemikiran Ronald Reagan Presiden Amerika dan Margareth Thatcher Perdana Menteri Inggris saat itu  yang menafsirkan kembali bahwa didalam system kapitalisme peranan pemerintah harus dikurangi bahkan bila penting ditiadakan, era ini dapat disebut zaman perubahan secara radikal system ekonomi kapitalisme yaitu benar-benar menjadikan mekanisme pasar sebagai raja yang menentukan segalanya dan berasumsi bahwa pemerintah pada umumnya selalu tidak efesien dan sering salah dalam membuad tindakan.
Di era ini ilmu ekonomi mengalami zaman keemasan karena system politik juga diperlakukan sebagai cabang ilmu ekonomi, sehingga era ini atau kapitalisme versi 0.3 ini sering juga disebut dengan system “Fundamentalisme Pasar” karena semua dimensi kehidupan baik social, budaya dan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar tanpa ada campur tangan pemerintah, tetapi efektifitas system perekonomian “Fundamentalisme Pasar” ini mendapat gugatan karena terjadinya krisis keuangan global yang terjadi pada bulan September 2008.  Belajar dari peristiwa ketiga era kehidupan kapitalisme itu, Anatole Kaletsky  berusaha meracik Kapitalisme Versi 0.4.
   (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar