Senin, 29 Oktober 2012

WWF Renovasi Rumah Adat Karo Di Desa Lingga



Rumah adat Karo yang tidak dihuni di desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, Sumut. FOTO ANTARA/Septianda Perdana
Medan, 29/10/2012 (ANTARA)  :
World Monuments Fund (WMF), sebuah lembaga yang peduli terhadap kelestarian benda cagar budaya asal Amerika Serikat merenovasi sejumlah rumah adat masyarakat Karo yang terancam punah di Desa Lingga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Direktur Penelitian dan Pendidikan WMF Erica Avromi di Medan, Senin, mengatakan setiap dua tahun sekali pihaknya melakukan renovasi terhadap benda-benda cagar budaya yang terancam punah di berbagai negara di dunia.
Selama ini sedikitnya sudah lebih dari 600 benda cagar budaya atau situs yang mereka renovasi. Pengerjaan renovasi juga melibatkan pemerintah negara setempat dan lembaga peduli kelestarian cagar budaya dari masing-masing negara.
Untuk tahun ini pihaknya mencatat ada sekitar 76 benda cagar budaya yang mendapat kesempatan untuk direnovasi dari beberapa negara, salah satunya adalah benda-benda cagar budaya di Desa Lingga yang memang keberadaanya sudah terancam punah karena kurangnya perawatan.
Beberapa benda cagar budaya yang direnovasi di Desa Lingga yakni dua unit rumah adat, satu unit jambur (bangunan tempat berkumpul), dan satu unit geriten (tempat penyimpanan hasil panen).
Anggaran yang disiapkan untuk merenovasi keempat unit bangunan tersebut sebesar 62 ribu dollar AS dengan waktu pengerjaan selama empat bulan.
“Kami berharap dapat merekonstruksi bangunan-bangunan tersebut sesuai dengan bentuk aslinya. Untuk itu tentunya dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat sangat kami butuhkan,” katanya.
Wakil Ketua Badan Warisan Sumatera (BWS) Dr Asmyta Surbakti mengatakan usulan untuk merenovasi bangunan cagar budaya di Desa Lingga tersebut ke WM membutuhkan waktu lebih dari satu tahun setelah melalui beberapa kali penelitian.
“Kita bangga karena bangunan cagar budaya di Desa Lingga itu akhirnya bisa masuk dalam proyek renovasi WMF. Apalagi mereka langsung melibatkan arsitek dari Jerman yang selama ini juga telah berpartisipasi dalam pengerjaan renovasi banguan bersejarah lainnya di beberapa negara,” katanya.

Courtesy :   http://www.antarasumut.com/wwf-renovasi-rumah-adat-karo

Sabtu, 27 Oktober 2012

ROMEO and JULIET Sebuah Legenda Cinta


Lukisan karya Frank Bernard Dicksee;ROMEO and JULIET
Lord Capulet seorang suami dengan istri  Lady Capulet di sebuah kota Verona, Italia, memiliki seorang putri sangat cantik bernama Juliet. Karena kecantikannya Count Paris seorang pengusaha  dan saudara Prince Escalus Pangeran Verona ingin menikahi Juliet. Namun karena usia Juliet ketika itu masih dianggap muda, berusia 13 tahun, Lord Capulet meminta pernikahan tersebut diundur sampai Juliet dianggap sudah dewasa. Lady Capulet dan The Nurse seorang pembantu Juliet menyarankan untuk menerima tawaran pernikahan tersebut, tetapi Lord Capulet meminta kepada Count Paris untuk meminang Juliet dua atau tiga tahun kemudian, untuk lebih meyakinkan Lord Capulet mengundang Count Paris untuk datang pada pesta dansa Capulet.
Di sisi lain, Romeo, putra keluarga Montague tergila-gila dengan Rosaline, salah satu keponakan Lord Capulet, karena demikian besar rasa cinta Romeo kepada Rosaline membuat Romeo termenung sepanjang hari, Benvolio sahabat Romeo menceritakan kemurungan Romeo tersebut kepada  Mercutio sepupu Romeo.  Atas desakan  Benvolio dan Mercutio kemudian Romeo nekad mendatangi  pesta dansa Capulet dengan tujuan dapat bertemu dengan Rosaline, secara tidak sengaja Romeo bertemu dengan Juliet sehingga  mereka berdua akhirnya saling jatuh cinta. Romeo mengendap-endap ke halaman Capulet dan tidak sengaja mendengar ucapan Julia di balkon yang menyatakan cintanya kepada Romeo meskipun keluarganya benci dengan Montague. Romeo lalu muncul di depan Julia, dan mereka setuju untuk menikah. Atas bantuan Friar Laurence, seorang bruder Fransiskan yang ingin keluarga Lord Capulet orang tua Juliet dan Montague orang tua Romeo melakukan rekonsiliasi melalui bersatunya anak-anak mereka, maka  Romeo dan Julia menikah secara rahasia pada hari selanjutnya.
Tybalt, sepupu Juliet mengetahui bahwa Romeo pernah menyusup masuk ke pesta dansa mereka. Ia menantang Romeo berkelahi, namun ditolak, karena merasa bahwa Tybalt adalah saudara iparnya. Mercutio merasa tersinggung dengan sikap Tybalt, dan mengajaknya bertarung atas nama Romeo. Pertarungan itu menyebabkan Mercutio terluka parah, dan hampir mati. Sehingga Romeo terpaksa membunuh Tybalt. Peristiwa pembunuhan itu membuat Pangeran Verona memberikan hukuman dengan mengusir Romeo dari Verona. . Romeo lalu diam-diam menghabiskan malam di kamar Juliet, dimana mereka menyelesaikan pernikahannya.
Dalam kesedihan yang menimpa Juliet, kemudian Lord Capulet setuju untuk menikahkan Juliet dengan Paris, dan mengancam untuk tidak mengakuinya sebagai anak jika Juliet menolak menikah dengan Paris. Juliet meminta pernikahan ditunda, namun ibunya menolak. Juliet lalu mengunjungi Friar Laurence untuk meminta bantuan, dan ia menawarkannya obat yang akan membuatnya seperti orang yang meninggal (tubuh dingin, tidak ada detak jantung, pucat) selama 42 jam. Friar berjanji untuk mengirim pesan mengenai rencana tersebut kepada Romeo, sehingga ia dapat bertemu dengan Juliet ketika ia sudah terbangun. Pada malam sebelum pernikahan, Juliet meminum obat, dan lalu dibaringkan di pemakaman keluarga setelah keluarganya menemukan Juliet "tewas".
L’ultimo bacio dato a Giulietta da Romeo karya Francesco Hayez
Namun, sang pembawa pesan tidak berhasil mencapai Romeo, dan Romeo mendengar informasi dari pelayannya Balthasar bahwa Julia meninggal. Patah hati, Romeo membeli racun dari The Apothecary, lalu pergi ke tempat Julia. Ia bertemu dengan Paris yang sedang melayat Julia, lalu Paris menyerangnya, tetapi kemudian Romeo berhasil membunuh Paris.
Masih mengira Juliet telah meninggal, kemudian Romeo meminum racun disisi Juliet yang masih terbaring, lalu Juliet terbangun dan melihat Romeo tewas di sampingnya, Juliet sangat terkejut, akhirnya Juliet menemukan sebuah belati di tangan Romeo, dan menggunakannya untuk membunuh dirinya.
Setelah medengar kisah cinta anak mereka dari  Friar Laurence, keluarga Capulet dan Montague lalu setuju mengakhiri permusuhan diantara mereka. Kisah cinta Romeo and Juliet yang berakhir tragis ternyata berhasil membuka mata kedua pihak keluarga tersebut.  

Memahami Sikap Amerika Dalam Politik Global melalui Debat Barack Obama Versus Mitt Romney


Mencermati debat calon Presiden Amerika Serikat antara Mitt Romney versus Barack Obama yang telah berlangsung sebanyak tiga kali menjadi sebuah etalase yang memajang produk aliran pemikiran yang sesungguhnya berkembang di tengah-tengah elit politik Negara adikuasa tersebut. Topik yang diperbincangkan dan diperdebatkan oleh kedua kandidat merupakan cerminan sikap Amerika dalam atmosfir kehidupan politik dan ekonomi kontemporer.
Wacana yang diperdebatkan kedua kandidat menjadi sebuah gambaran sekilas bagaimana sikap Amerika terhadap kondisi ekonomi dan politik global saat ini, dan menjadi indikator kebijakan pemerintah Amerika Serikat di masa akan datang. Tidak dapat dipungkiri, thema-thema yang diperdebatkan menunjukkan keadaan Amerika sesungguhnya saat ini, dari ketiga perdebatan yang dilakukan, ada beberapa poin yang menonjol menunjukkan sikap pemerintah Amerika, yaitu tentang kondisi perekonomian domestic Amerika yang belum pulih secara signifikan, kebijakan pemerintah Amerika dalam perihal pendapatan dari pajak, pandangan Amerika terhadap kehadiran China sebagai salah satu calon kekuatan ekonomi dan politik global, dan kebijakan politik luar negeri Amerika yang masih tetap berupaya mempertahankan posisi sebagai Negara adikuasa dan polisi dunia.
Dari semua materi yang diperbincangkan, ada satu benang merah yang dapat ditarik sebagai proyeksi bahwa kedua kandidat memiliki kesamaan pandangan untuk tetap berupaya menempatkan Amerika sebagai pusat kekuasaan global (Unipolar), pandangan seperti ini menunjukkan bahwa kedua kandidat masih merupakan duplikasi pemimpin Amerika yang akan melanjutkan pengaruh kekuatan hegemonik. Dengan demikian, siapa pun yang akan terpilih menjadi Presiden Amerika pada pemilihan yang akan dating kebijakan politik dan ekonomi Amerika akan masih tetap sama dengan kebijakan-kebijakan pemimpin Amerika sebelumya, walau Presiden Amerika berganti pengaruhnya tidak akan memberikan diferensiasi baru terhadap atmosfir kehidupan politik global, Amerika akan tetap berupaya menjadi penguasa global.
Kekuatiran Amerika yang sangat berlebihan terhadap keberadaan China terungkap dalam wacana debat antara Barack Obama dengan Mitt Romney. Romney menyatakan akan mengambil garis keras melawan Cina karena dianggap memanipulasi nilai mata uanganya, yang menyebabkan angka pengangguran di AS membengkak. Dia mengatakan, sebagai presiden, dia akan mengadopsi kebijaksanaan menguntungkan bagi industri demi terbukanya lapangan pekerjaan di AS. Pemerintahan Obama, dilain kesempatan juga menuduh Cina telah melakukan subsidi ilegal terhadap industri ekspor otomotif dan melakukan dumping terhadap barang-barang dari Amerika.
Pertumbuhan volume ekonomi Cina yang menakjubkan ini telah lama menghantui dan menakutkan bagi Amerika, dan merupakan sebuah gambaran pihak Amerika memiliki kekuatiran sangat tinggi akan kemampuan Cina menjadi salah satu kekuatan baru dalam politik global. Tidak dapat dipungkiri volume ekonomi suatu Negara akan mempengaruhi keberadaan suatu Negara sebagai salah satu kekuatan politik global, Cina saat ini tengah mengarah ke posisi menjadi salah satu kekuatan ekonomi dan politik global yang mesti diperhitungkan, dan diprediksi Cina akan menjadi simpul kekuatan geopolitik asia pasifik.
Amerika sebagai satu-satunya Negara adikuasa paska runtuhnya Uni Soviet merasa mendapat pesaing baru dengan kehadiran Cina, maka dalam kepemimpinan Presiden Amerika yang akan datang fenomena ini akan tetap mewarnai atmosfir kehidupan politik global. Namun dalam menyikapi kondisi ini masing-masing pemimpin Amerika memiliki gaya sendiri-sendiri, dalam debat yang berlangsung secara kasat mata dapat dilihat bahwa Romney sebagaimana biasanya Presiden dari Partai Republik mempertontonkan gaya lebih radikal menentukan sikap dan kebijakan terhadap Negara lain yang dianggap mengusik kepentingan ekonomi dan politik Amerika.
Jika Romney yang terpilih menjadi Presiden Amerika masa mendatang diprediksi pendekatan yang akan dilakukan terhadap Cina cenderung akan lebih radikal dibandingkan dengan gaya Barack Obama yang selama ini sudah Nampak cenderung mengandalkan pendekatan soft power.   

Senin, 22 Oktober 2012

Mempercepat Laju Revitalisasi Pertumbuhan Sektor Manufaktur Indonesia

Tantangan
Sejak krisis keuangan Asia, sejumlah tantangan makro ekonomi telah membuat pertumbuhan sektor manufatur di Indonesia menurut. Apresiasi riil mata uang Rupiah, naiknya biaya satuan tenaga kerja, pergeseran ke arah sektor komoditas dan resource intensive, kuatnya kompetisi internasional (terutama dari Cina), serta mengecilnya keuntungan, semua faktor tersebut telah membuat sektor manufaktur Indonesia menjadi kurang bersaing dibanding negara tetangga di kawasan. Pertumbuhan produktivitas di Indonesia juga tertinggal dibanding pesaing-pesaingnya.
Tantangan-tantangan utama pada tingkat mikro bagi perusahaan Indonesia adalah tingginya biaya transportasi dan logistik, sulitnya memperoleh kredit, serta kurangnya transparansi dan kepastian regulasi. Hal-hal tersebut menghambat tumbuhnya usaha-usaha baru, serta mencegah manufaktur yang sudah ada untuk dapat berkembang dan menikmati skala ekonomis


“Lapisan Menengah yang Hilang”
Berbagai tantangan di atas telah menimbulkan
“lapisan menengah yang hilang” – besarnya porsi perusahaan manufaktur kecil dan tidak produktif – yang mencegah sektor manufaktur memberi kontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Mempercepat Laju Revitalisasi
Meskipun berbagai tantangan di atas,
sektor manufaktur di Indonesia mulai bangkit kembali. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan tumbuh dengan cepat dan data investasi terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan semakin cepat. Pada saat yang sama, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia dan adanya tenaga kerja yang bersaing semakin menarik investor asing ke sektor ini. Peluang yang terus tumbuh di kawasan juga membuat Indonesia semakin menarik.

Potensi Masa Depan
Indonesia bisa meningkatkan porsi pasar global dalam bidang manufaktur, menciptakan jutaan lapangan kerja baru dan memfasilitasi transformasi struktural. Namun, membonceng pertumbuhan domestik dan internasional tidak cukup. Untuk meningkatkan daya saing dan mempertahankan pertumbuhan,
pemerintah dan sektor swasta harus mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi sektor manufaktur.

Strategi Kebijakan
Untuk mengatasi tantangan ekonomi makro dan mikro, perlu beberapa kebijakan untuk
meningkatkan daya saing biaya dan mengurangi opportunity cost investasi. Kebijakan untuk meningkatkan daya saing value based dalam bidang manufaktur juga diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan pertumbuhan. Beberapa rekomendasi kebijakan khusus:
  • Mempermudah perusahaan kecil untuk tumbuh dan mengisi “lapisan menengah yang hilang”, serta keluarnya peruashaan-perusahaan yang tidak efisien;
  • Mempermudah perusahaan-perusahaan non-ekspor menjadi eksportir. Mempermudah perusahaan pengekspor memperluas pangsa pasar di luar negeri, terutama dengan mengatasi masalah transportasi dan logistik, serta mengurangi hambatan non-tarif ke pasar di luar negeri (misal, dengan mempromosikan standar internasional dan memperbaiki rezim standar);
  • Membantu perusahaan menjadi semakin bernilai, misal melalui investasi yang lebih besar untuk pendidikan, keterampilan pekerja dan teknologi, juga kerjasama yang lebih erat antara perusahaan dengan institusi pendidikan; dan
  • Meningkatkan efisiensi pasar secara menyeluruh dengan mendorong persaingan yang sehat dan keterbukaan ekonomi.
Koordinasi dan Konsultasi
Merevitalisasi sektor manufaktur juga memerlukan koordinasi antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah. Sektor swasta juga perlu dilibatkan dalam diskusi-diskusi kebijakan, dan masukan mereka perlu disimpan dan dipertimbangkan melalui mekanisme dialog yang baik.

Sumber : World Bank

Ekonomi Indonesia Kuartal Kedua 2012


  • Kinerja pertumbuhan Indonesia tetap kuat dalam menghadapi pelemahan ekonomi global tetapi, dengan risiko tetap tinggi, ketahanan ekonomi terhadap goncangan di masa depan dapat lebih diperkuat dengan terus fokus pada kesiagaan krisis, pada perbaikan iklim investasi, dan peningkatan kualitas belanja publik
  • Ekonomi global telah melemah dan outlook tetap tidak pasti
  • Namun, meskipun adanya tantangan kondisi eksternal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejauh ini terbukti kuat. Pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun 2012 adalah 6,4 persen tahun-ke-tahun, naik sedikit dari 6,3 persen pada kuartal pertama. Kuatnya permintaan konsumsi dan investasi memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan.
  • Namun, Indonesia mulai merasakan perlemahan lingkungan global. Ekspor netto merupakan hambatan utama terhadap laju pertumbuhan pada kuartal kedua dan defisit transaksi neraca berjalan melebar. Nilai ekspor bulanan juga terus melemah tetapi beberapa tekanan pada neraca perdagangan mungkin merupakan koreksi diri (self correction) karena permintaan untuk barang antara dan barang modal yang digunakan sebagai input untuk produksi ekspor juga turun.
  • Ekuitas domestik menguat pada kuartal ketiga dan Indonesia menarik investasi portofolio yang cukup besar, membantu Bank Indonesia untuk membangun kembali cadangan devisa. Rupiah sedikit melemah lebih lanjut terhadap dolar. Hal ini dapat memfasilitasi penyesuaian berkelanjutan neraca eksternal Indonesia
  • Beberapa indikator domestik terakhir memberikan gambaran beragam, dengan pertumbuhan kredit tetap kuat, tetapi beberapa data mengarah kepada perlambatan permintaan domestik
  • Proyeksi Bank Dunia untuk pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2012 adalah 6,1 persen (naik 0,1 poin persentase dari proyeksi Triwulanan edisi Juli, karena pertumbuhan yang kuat terlihat pada paruh pertama tahun 2012) dan 6,3 persen pertumbuhan PDB pada 2013.
  • Risiko terhadap outlook tetap tinggi akibat ketidakpastian internasional yang sedang berlangsung, termasuk tingkat dan dampak dari perlambatan ekonomi China, resesi yang sedang berlangsung di Kawasan Eropa, dan tantangan fiskal Amerika Serikat. Jika resiko-resiko ini meningkat, tingkat pertumbuhan Indonesia bisa menjadi jauh lebih lambat
  • Mengingat risiko yang tetap ada dan peningkatan ketidakpastian global, Indonesia dan negara berkembang lainnya perlu mempersiapkan kemungkinan perlemahan ekonomi yang lebih lanjut dan kondisi pasar keuangan yang rapuh. Indonesia harus terus membangun kemajuan sudah dicapai dalam membuat ekonomi lebih tahan terhadap guncangan, dan mengangkat laju pertumbuhan berkelanjutan. Meningkatkan kualitas belanja menjadi sangat penting, dengan subsidi energi masih cukup besar terhadap pengeluaran pemerintah. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian global dan sentimen investor yang rapuh, mempertahankan kerangka kebijakan reformasi yang konsisten juga akan menjadi penting, terutama dalam menghadapi pemilu 2014 yang sudah mendekati.
  •  Sumber  : WORLD BANK

Relevansi dan Aktualisasi kedaulatan serta kemandirian Bangsa Indonesia di Tengah Pusaran Liberalisme


Kekuasaan yang dimiliki Presiden kedua Indonesia Suharto yang berlangsung selama 32 tahun selain memperoleh pujian sebagai Bapak Pembangunan dan salah satu tokoh pemimpin dunia yang berhasil membawa negaranya sebagai salah satu kekuatan Negara berkembang yang menakjubkan (miracle) dari Asia dan dijuluki sebagai “Macan Asia”, ternyata di penghujung kekuasaannya sejak tahun 1997 sampai 1998 mengalami nasib tragis dipecundangi di dalam negeri sendiri, dan kemudian di nista juga oleh kalangan Internasional. Bagaikan kata sebuah pepatah “Habis manis sepah dibuang”. Di tahun-tahun akhir kekuasaannya Suharto menjadi pigur yang dianggap sebagai musuh bersama oleh gerakan reformasi dan masyarakat Indonesia umumnya, kecenderungan menjadikan Suharto sebagai sasaran utama gerakan reformasi merupakan catatan sejarah dramatis Bangsa Indonesia yang kemudian menempatkan Suharto pada posisi rendah berbanding terbalik dengan apa yang dinikmati Suharto selama kepemimpinannya sebelumnya.
Kekuasaan yang berlangsung lama, hegemonik, otoriter, serta sarat dengan kepemimpinan yang Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) ternyata akhirnya melahirkan akumulasi persepsi kebencian dari masyarakat kepada Suharto, dan menjadikan Suharto menjadi musuh bersama (common anemy), dalam wacana gerakan reformasi “Suharto dijadikan sebagai sumber masalah” sehingga menjadi tujuan utama yang dianggap mesti disingkirkan dari tahta kepemimpinan Bangsa Indonesia, suatu fenomena yang tragis dan memilukan memang.
Namun ditengah arus pemikiran yang telah mengkristal menjadi gerakan untuk me-lengser-kan ternyata masih ada sikap untuk mempertahankan harga diri bagi masyarakat Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menunjukkan perasaan tidak senang ketika melihat foto Managing Director IMF Michael Camdessus berdiri dengan posisi tangan dilipat di dada seakan mengawasi di samping Suharto yang sedang membungkuk menandatangani LOI (letter of intent) antara IMF dengan pemerintahan Suharto.
Penampilan Michael Camdessus dalam foto tersebut dianggap masyarakat sebagai ungkapan kecongkakan lembaga keuangan internasional dan seakan membuktikan bahwa Bangsa Indonesia sedang berada dalam pengawasan dan kekuasaan IMF, dan Bangsa Indonesia seakan sedang berada dalam posisi mengemis kepada bantuan Internasional untuk menyelamatkan keberadaannya dari terpaan krisis keuangan yang sedang melanda kawasan Asia. Tidak dapat dipungkiri dalam hal ini masyarakat Indonesia merasa dikerdilkan eksistensinya. Dan apa yang mengemuka ditengah-tengah masyarakat tersebut merupakan ekspresi sikap yang ingin menunjukkan harga diri bangsa-nya.
Peristiwa ini menggambarkan bahwa sebenci-bencinya masyarakat Indonesia kepada Suharto, masyarakat masih memiliki perasaan untuk mempertahankan harga dirinya dan menunjukkan sikap tidak mau keberadaannya diinjak-injak oleh pihak lain. Secuil rekaman sejarah ini menjadi sebuah catatan penting untuk dijadikan sebagai bahan refleksi ketika berbicara tentang keberadaan bangsa Indonesia dalam kontelasi politik internasional dewasa ini sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh salah seoran Founding Father bangsa Indonesia IR. Sukarno – presiden pertama Indonesia- pada tahun 1964 dalam pidato memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia mengingatkan bangsa Indonesia harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berbudaya (Trisakti).
Kedaulatan dan kemandirian ini menjadi sangat relevan dan aktual dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini, terutama dalam konteks hubungan politik dan ekonomi internasional yang cenderung semakin mengarah kepada system liberalisme dan kapitalisme. Dalam setiap bentuk kerjasama dan interaksi politik internasional dewasa ini tidak dapat dihindarkan dari kepentingan terselubung “keuntungan ekonomi”. Ibarat kata sebuah pepatah “Tidak ada makan siang gratis” maka setiap bentuk kerjasama internasional tidak dapat dihindarkan dengan sifat mengutamakan memperoleh keuntungan ekonomi dari setiap kebijakan yang disepakati.
Peristiwa memilukan ketika Suharto menandatangani LOI dengan IMF pada bulan Januari 1997 tidak terlepas dari kepentingan Negara-negara besar dan Trans Nasional Company, hal ini dapat dilihat secara kasat mata dari hasil kesepakatan tersebut yang kemudian menjerumuskan bangsa Indonesia untuk me-liberalisasi ekonomi dan politik, melakukan privatisasi besar-besaran dan menjadikan Indonesia sangat tergantung kepada hutang luar negeri.