Sekapur Sirih dari kesainta.blogspot.com

Selamat Datang di kesainta.blogspot.com, wahana kerinduan berziarah kedalam relung hati untuk merajut kata demi kata dari keheningan.

Sabtu, 14 September 2013

SISI MENARIK PULAU BELITUNG

BUMI LASKAR PELANGI 

"Sebuah sebutan yang layak  dan menarik diperbincangkan"

____________________________________________________________________________ 

Pulau Belitung selain dikenal sebagai pulau penghasil timah, akhir-akhir ini semakin terkenal sebagai "Pulau Laskar Pelangi", terutama setelah muncul film berjudul Laskar Pelangi. Film ini menjadi sarana paling kencang menghembuska nama Belitung ke seluruh penjuru nusantara dan belahan dunia. .Film yang diangkat dari Novel karya Andrea Hirata, berupa cerita tentang upaya mengangkat dan memotret sisi gelap kehidupan sebagian masyarakat Belitung di tengah kelimpahan dan kekayaan alam yang memiliki tambang timah. Sangat ironis dan bertolak belakang kondisi yang dialami sebagian masyarakat ketika itu dan mampu menjadi bahan permenungan serta sumber inspirasi.

Sebelum bertutur panjang lebar tentang sisi lain kekayaan terpendam di Bumi Belitung, terutama hal kekayaaan dan ke-eksotik-an panorama pariwisatanya. Ada baiknya, sebagai "Sekapur Sirih" tanda pembuka pertemuan, kita coba sekilas menyimak cerita latar belakang melekatnya julukan "Pulau Laskar Pelangi" bagi Belitung.

Laskar Pelangi, sederet cerita yang dimulai  dengan kisah kondisi sebuah SD Muhammadiyah tampak begitu rapuh, , ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya. Ironisnya jika malam tiba bangunan ini dipergunakan sebagai kandang ternak.


Keberadaan sekolah  Muhammadiyah  ini sangat berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah lain, terutama dengan sekolah dibawah naungan Perusahaan Negara Timah. Karena kesulitan keuangan kapur tulis pun merupakan barang langka bagi sekolah ini, dan hanya mampu memberi gaji guru dengan sekilo beras, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan rumah tangga para guru mencari tambahan penghasilan di sektor lain, kepala sekolah misalnya nyambi menjadi petani kebun, sedangkan salah satu ibu guru bekerja menerima jahitan.  
Walau menghadapi kondisi ekonomi yang sulit, Sekolah ini dikelola dengan penuh jiwa ikhlas oleh dua orang guru, Harfan Efendy Noor  yang telah memiliki usia relatif  tua  sebagai kepala sekolah, dan ibu Ibu Muslimah Hafsari  sebagai guru muda yang secara finansial  sangat miskin.  Dengan penuh dedikasi serta memiliki semangat tinggi keduanya berusaha mempertahankan sekolah  yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan  karena kekurangan murid.
Seiring dengan perjalanan waktu, sang ibu guru muda yang hanya memperoleh ijazah setara sekolah menengah tamatan Sekolah Kepandaian Putri (SKP) mampu melakukan pendekatan secara dekat dengan sebelas murid yang berasal dari kalangan keluarga miskin, sejak kelas satu murid tersebut didik kedua guru mereka agar menjadi orang yang memiliki rasa percaya diri tinggi, harus berani berkompetisi dengan mengandalkan kualitas pendidikan sebagai sarana perjuangan memperbaiki nasib dan taraf hidup.
Berkat kegigihan dan kesabaran kedua guru ini, mereka mampu mendidik para murid hingga pintar serta mampu mengasah bakat , sehingga memiliki seorang murid yang sangat pintar. Kedua guru sangat menyayangi kesebelas muridnya sehingga kesebelas murid itu sebagai diberi julukan sebagai para “LASKAR PELANGI”
Salah satu bentuk prestasi gemilang Laskar Pelangi, tercapai ketika team Sekolah Muhamaddiyah yang terdiri dari kesebelas muridnya mampu menjuarai karnaval mengalahkan Sekolah Perusahaan Negara Timah, dan  prestasi akademik mencapai puncak keberhasilan ketika tiga diantara kesebelas murid, Ikal, Lintang, dan Sahara berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas  antar sekolah, mampu memecahkan rekor yang sebelumnya merupakan  milik  sekolah  dibawah naungan perusahaan negara.
Kondisi menyedihkan ternyata tidak berhenti menghampiri anggota Laskar Pelangi, salah satu diantara mereka, Lintang siswa paling pintar  harus berhenti sekolah karena ayahnya meninggal dunia. Lintang sebagai anak paling sulung harus mencari nafkah untuk membantu menghidupi keluarga padahal hanya satu triwulan lagi sudah bisa menyelesaikan pendidikan SMP.
Karena seterusnya tidak bisa memenuhi biaya operasional, kemudian sekolah Muhamaddiyah yang miskin di tengah bumi Belitung yang kaya raya ditutup dengan sendirinya. Namun dedikasi dan semangat mulia kedua guru,Pak Harfan dan Bu Muslimah mampu menjadi motor penggerak motivasi terhadap para anggota Laskar Pelangi, sehingga diantara kesebalas murid tersebut ada yang berhasil sebagai anggota DPRD, Manager, bahkan ada yang memperoleh beasiswa melanjutkan pendidikan di University de Paris, Sorbonne dan lulus paska sarjana (S2)  dengan predikat with distinction dari Universitas terkemuka di Inggris.


BELITUNG MEMILIKI KEKAYAAN LAIN

Belitung selain sebagai pulau penghasil timah dan sebagai lokasi syuting film laskar pelangi, tidak ada salahnya jika pulau ini juga dinobatkan sebagai salah satu tujuan wisata menarik di Indonesia, dan  dijadikan sebagai destinasi wisata domestik maupun internasional

Sebutan sebagai pulau penghasil timah memang tidak perlu lagi diperdebatkan karena sudah tercatat dalam lembaran sejarah, pulau ini merupakan salah satu bumi penghasil timah terbesar di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, Entah sudah berapa banyak uang yang dihasilkan dari menggali potensi alamnya tidak dapat dihitung lagi dalam waktu singkat. Sampai hari ini juga pulau ini masih dijadikan sebagai lahan eksploitasi timah. baik bagi Badan Usaha Milik Negara maupun oleh penduduk yang bermukim disana.

Timah sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan memiliki limit secara kuantitatif semestinya dipikirkan kelangsungannya sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat. Selain suatu saat akan habis, proses eksploitasi terus menerus akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan keindahan alam.

SEKILAS TENTANG BELITUNG


Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura dan New Amsterdam (sekarang bagian kota New York).

 Kota utamanya adalah Tanjung Pandan.

Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu  
Kabupaten Belitung, beribukota di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar.

Sebagian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil ikan laut. Berbagai olahan makanan yang berbahan ikan menjadi makanan sehari-hari penduduknya. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah penting 
bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. 

Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda.

Penduduk Pulau Belitung terutama adalah suku Melayu (bertutur dengan dialek Belitung) dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka.

Secara geografis pulau Belitung (Melayu ; Belitong) terletak pada 107°31,5' - 108°18' Bujur Timur dan 2°31,5'-3°6,5' Lintang Selatan. 

Secara keseluruhan luas pulau Belitung mencapai 4.800 km² atau 480.010 ha.
Pulau Belitung disebelah utara dibatasi oleh Laut Cina Selatan,
 sebelah timur berbatasan dengan selat Karimata, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan selat Gaspar.
 Di sekitar pulau ini terdapat pulau-pulau kecil seperti Pulau Mendanau, 
Kalimambang, Gresik, Seliu dan lain-lain.

(Courtesy Of Wikipedia bahasa Indonesia)
________________________________________________________________________ 
 
POTENSI WISATA BELITUNG

Belitung sebagai salah satu pulau yang memiliki laut dengan panorama indah serta kondisi laut yang relatif masih alami dan bersih, semestinya menjadi perhatian para pemangkukepentingan untuk menjaga kelestariannya. Kondisi laut seputar Belitung memiliki keunggulan yang unik jika dibandingkan dengan laut pulau tujuan wisata lain yang telah terkenal. Di beberapa daerah wisata yang ada di Belitung banyak ditemukan kumpulan batu-batu alami berukuran besar di tepi maupun di tengah laut. Susunan batu tersebut terlihat unik karena seakan sengaja diatur rapi, serta satu sama lain berhimpitan, bahkan saling menindih.

Setiap kali melihat gugusan batu ini, karena memiliki susunan dan barisan yang rapi, setiap orang seakan tidak percaya bahwa hal itu terjadi secara akami. Banyak wisatawan setelah melihatnya bertanya "Apa benar tidak ada orang yang mengaturnya ?".  Selain gugusan bebatuan yang memiliki jumlah yang banyak, tepian bebatuan ini pada umumnya baik dipergunakan sebagai tempat berenang meniklami air laut pantai Belitung yang masih bersih, bahkan banyak diantaranya berwarna biru bening.

Beberapa tempat wisata di wilayah kepulauan Belitung sangat banyak ditemui gugusan batu alam yang bertekstur indah bagaikan hiasan untuk mempercantik suasana pantai atau hamparan laut. Kondisi ini merupakan salah satu keunggulan atau ciri khas wisata Belitung yang perlu di kemas sebagai salah satu ikon wisata daerah ini.

Jika mengitari hamparan laut di sekitar Pulau Belitung dengan mempergunakan kapal maka  kita akan banyak menemui gugusan batu berupa pulau-pulau kecil dengan bermacam-macam bentuk. Pemandangan seperti ini lajim ditemui di sepanjang pantai daratan pulau Belitung, demikian juga jika mengunjungi pulau-pulau kecil yang berada di tengah laut, sepanjang perjalanan akan banyak menemui gugusan batu demi batu yang amat indah di pandang.
Salah satu pemandangan gugusan bebatuan di tepi pantai di Belitung. Selain sangat indah dipandang bebatuan ini dikelilingi hamparan air laut yang bening dan bersih sehingga sangat cocok menjadi tempat wisata renang di air laut.

PULAU PASIR yang berada persis di tengah laut, merupakan gumpalan pasir putih bersih muncul ke permukaaan  yang akan ditemui jika melakukan perjalanan naik kapal dari Tanjung Kelayang menuju Pulau Lengkuas.
______________________________ 
 PULAU PASIR

Satu lagi sisi menarik perjalanan wisata di Pulau Belitung, terutama ketika naik kapal kecil   dari Tanjung Kelayang menuju Pulau Lengkuas, akan menemukan sebuah tempat gumpalan pasir yang muncul ke permukaan laut yang lebarnya relatif tidak luas, namun sering dijadikan sebagai tempat singgah bagi wisatawan untuk menikmati hamparan pasir putih di tengah laut.                              
                      
Di tempat ini sering ditemukan binatang laut yang disebut dengan
nama "Bintang Laut" memiliki bentuk unit seperti sebuah bintang. Setiap perahu atau kapal kecil yang membawa wisatawan menuju Pulau Lengkuas pada umumnya singgah disini dan memberikan kesempatan kepada penumpang untuk menikmati keunikan laut dan pulau pasir ini.
Sebagai fenomena alam yang memiliki keunikan tersendiri, pulau pasir ini juga sangat menarik dikunjungi setiap wisatawan sehingga layak dijadikan oleh para pemangkukepentingan industri pariwisata Belitung sebagai keunggulan komperatif untuk menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata yang perlu diperhitungkan sebagai destinasi wisata pilihan di Nusantara.
Disini para wisatawan dapat bermain dengan leluasa menikmati pasir putih ditengah hamparan laut yang memiliki air yang bening, dan memiliki kesempatan untuk melihat binatang laut yang unik. Beberapa wisatawan yang pernah singgah di Pulau Pasir ini umumnya mengakui tempat ini sangat unik dan memberi kesan tersendiri tentang adanya kondisi alam yang lain lain dari lain.

"Pulau Pasir di tengah hamparan air laut kepulauan Belitung teramat indah untuk diabaikan".

Pulau Pasir ini dapat ditempuh selama 15 menit dari pantai Tanjung Kelayang mempergunakan kapal kecil yang secara khusus ada untuk mengangkut para wisatawan dari Tanjung Kelayang ke Pulau Lengkuas pulang pergi. Untuk menuju Pulau Lengkuas dari Tanjung Kelayang umumnya membutuhkan waktu tempuh kira setengah Jam.
 ___________________________________________________________________________________

PULAU LENGKUAS

Pulau Lengkuas merupakan salah satu pulau yang menjadi salah satu tujuan pavorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Belitung, selain memiliki keindahan pantai pasir putih dan gugusan bebatuan, disini ada sebuah menara mercusuar yang dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1882, sampai saat ini masih kokoh dan relatif terawat, berfungsi sebagai pemandu kapal yang masuk ataupun yang keluar ke wilayah perairan Tanjung Binga Belitung.

Mercusuar ini memiliki ketinggian 70 meter dengan ruang bertingkat sebanyak 18 tingkat. Setiap wisatawan yang berkunjung ke pulau ini diperkenankan memasuki ruang bagian dalam bangunan ini, dan menaiki tangga demi tangga mencapai puncak tertinggi menara. Setiap lantai memiliki jendela kaca yang memungkinkan menjadi tempat memandang ke hamparan lautan sekitarnya. Sebagai bangunan berbentuk menara yang tinggi untuk mencapai puncak tertinggi membutuhkan kemauan dan kemampuan prima karena akan menyita banyak energi. Namun rasa letih menaiki tangga demi tangga terasa sirnah ketika berada pada puncak menara karena akan memperoleh pengalaman menarik memandang panorama alam pantai dan laut yang indah.

Disekitar pulau ini terbentang pasir putih yang memiliki lebar relatif luas yang sangat layak dipergunakan tempat santai dan bermain pasar. Air laut disini juga sangat bersih dan bening disamping memiliki banyak gugusan batu-batu yang tersusun rapi, apik dan enak dipandang. pantainya juga sangat cocok sebagai tempat berenang.

Beberapa meter dari permukaan pantai, biasanya setiap kapal yang ditumpangi wisatawan berhenti untuk memberikan kesempatan kepada penumpang berenang bebas di tengah laut yang memiliki
taman laut dengan keanekaragaman biota lautnya, yang memberi kesan menarik di laut ini, orang yang sedang berenang akan dihampiri banyak ikan yang memiliki jenis dan warna menarik.

Bagi pengunjung yang memiliki hobby berenang dan ingin menikmati pemandangan bawah laut tempat ini sangat layak dicoba. Namun untuk berenang disini tidak dibatasi, siapa saja wisatawan yang ingin berenang dipersilahkan terjun ke air laut karena akan diawasi oleh para awak kapal.

Kesempatan yang diberikan untuk berenang disini merupakan pengalaman menarik dan memberi kesan unik, selain memiliki air laut yang bening, dapat bermain atau kejar-kejaran dengan beberapa ekor ikan berukuran kecil yang selalu berada di sekitar orang yang sedang berenang disini.

Untuk membuat ikan berkumpul atau berkerumun dengan jumlah banyak adakalanya wisatawan melemparkan makanan ke air sehingga nampak dengan ikan-ikan yang indah. Uniknya orang yang berenang sambil memegang makanan seperti roti justru membuat ikan-ikan itu datang berkumpul, bukan sebaliknya lari dari orang yang berenang, tapi untuk menangkap ikan ini dengan tangan kosong tidak gampang dan diperlukan kemampuan khusus, umumnya orang tidak berhasil menangkap ikan yang menggemaskan ini.

__________________________________________________________________________________

 BATU SATAM SEBAGAI IKON

Di inti kota Tanjung Pandan Ibukota Kabupaten Belitung Berdiri sebuah tugu yang di puncaknya ada reflika besar batu satam. Telah lama pulau belitung terkenal selain sentra eksploitasi timah, dikenal sebagai daerah yang menghasilkan batu satam.




 
MOHON MAAF......... !!!

Adakalanya artikel ini terputus-putus, bukan karena kesalahan jaringan internet atau ada gangguan pada alat penglihatan anda.....

Tetapi
BLOG INI DIKERJAKAN SAMBIL LALU...

Wajar kan  terkesan -"Terobrak-abrik"- dan nampak tidak profesional, tapi "mohon sabar" karena akan selesai dengan indah pada waktunya___________________________ ????  (Ada pertanyaan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar