Hari Valentine, dalam bahasa inggris disebut “ Valentine's Day” atau
disebut juga Hari Kasih
Sayang, yang
dirayakan pada tanggal 14 Februari sudah bagaikan tradisi di
sebagian besar belahan dunia ini. Pada essensinya hari valentine adalah sebuah
hari memperingati arti penting kasih saying, dan umumnya dijadikan momen
penting bagi pasangan pria dan wanita mengungkapkan kasih sayangnya, sehingga mereka
yang sedang jatuh cinta sering memilih hari ini sebagai waktu untuk menyatakan
cintanya. Di dunia barat tradisi ini sangat kental melekat dalam aktivitas
pasangan kaum remaja maupun muda-mudi.
http://my.opera.com/indy0302/blog/2012/02/13/image |
Tidak ada pendapat yang
final tentang sejarah maupun asal usul tradisi perayaan hari Valentine
ini, sehingga tidak ada catatan yang
jelas mengenai sejarah Hari Valentine ini. Sampai hari ini masih banyak silang
pendapat tentang sejarah munculnya hari perayaan kasih saying ini. Sehingga sejarah
dan asal usul hari valentine ini tidak ubahnya bagaikan mitos.
Tetapi banyak pihak yang mempercayai perayaan
ini berasal dari tradisi gereja katolik, yaitu ada yang percaya bahwa hari
tersebut merupakan peringatan meninggalnya Santo Valentine, seorang uskup yang
hidup pada zaman kekaisaran Romawi. Ia dianggap berjasa bagi pasangan muda-mudi
yang hidup di zaman itu.
Pesta St. Valentinus pertama kali diputuskan pada oleh Paus Gelasius I
pada tahun 496. Walau namanya Valentinus dihormati sebagai pigur utama lambing hari
kasih saying, namun sejarah dan catatan
penting tentang peran dan aktivitas
Valentinus dalam hal kasih sayang ini masih dianggap misteri dan tidak ada
catatan resmi dan final. Sehingga ada dugaan dilakukannya pesta merupakan
sebuah usaha untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang masih diperingati di Roma pada abad kelima.
Menurut Ensiklopedia Katolik, santo yang hari
rayanya diperingati pada hari yang sekarang disebut hari valentine kemungkinan adalah salah satu dari tiga orang
martir yang hidup pada akhir abad ke-3 semasa pemerintahan Kaisar Claudius II,
yaitu Seorang pastor di Roma, Seorang Uskup Interamna (modern Terni) danSeorang martir di provinsi Romawi Afrika.
Dipercayai bahwa Valentinus
dimakamkan di Via Flamina, di luar kota
Roma. Pada abad ke-12, gerbang kota Romawi yang disebut Porta Flamina,
yang sekarang disebut Porta del Popolo disebut juga sebagai Gerbang St. Valentinus.
Paus Gelasius II juga
mengatakan sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini dan banyak
legenda yang muncul pada akhir abad pertengahan di Inggris dan Perancis tentang perayaan tanggal 14 Februari sebagai hari cinta atau kasih sayang. Catatan
tentang legenda ini tidak ada ditemukan
dalam kitab Legenda Emas Jacobus de Voragine, yang disusun pada kurang lebih tahun 1260 yang merupakan salah satu buku yang paling
lengkap memberi informasi tentang santo dan santa
pada kalender liturgy gereja.
Dalam daftar riwayat hidup St
Valentinus yang sangat singkat, tertulis bahwa ia menolak untuk menangkal Yesus Kristus di depan "Kaisar Claudius" pada tahun 260.
Sebelum kepalanya dipenggal, Valentinus mengembalikan penglihatan dan
pendengaran sipir penjaranya. Lalu secara etimologi, ada yang mencoba mereka-reka
nama "Valentinus," sebagai
"sesuatu yang mengandung keberanian, dalam bahasa Latin disebut Valor. Namun dalam pengamatan itu tidak ada ditemukan
tanda-tanda hati dan pesan yang ditanda
tangani Valentinus sebagaimana banyak yang meyakini bahwa Valentinus menulis
kalimat "oleh Valentine-mu" dalam surat yang diberikannya kepada
seseorang.
Versi lain menyebutkan perayaan valentine paling tua adalah ketika Charles, Duke of Orleans, yang dipenjara di sebuah menara London pada tahun 1415 mengirimkan puisi cinta untuk istrinya. Puisi itu ia tuliskan sebagai ungkapan cinta dan kerinduannya.
Legenda Hari Valentine
Banyak yang mengatakan bahwa hari Valentine
berasal dari nama seorang biarawan katolik yang bernama Valentinus. Valentinus tinggal di Roma pada abad ke-3,
saat itu kota Roma dibawah kekuasaan seorang kaisar bernama Claudius.
Valentinus dan umumnya penduduk roma
tidak menyukai Kaisar Claudius, karena Kaisar Claudius saat itu ingin
memiliki laskar prajurit yang cukup besar dengan cara mengharapkan setiap pemuda
di Roma mau bergabung menjadi prajurit. Banyak
pemuda yang menolak menjadi prajurit Kaisar Claudius karena tidak ingin
berperang, dan tidak ingin meninggalkan istri dan keluarganya. Hal ini membuat
Kaisar Claudius sangat geram, kemudian dia memiliki ide gila mengeluarkan surat
keputusan yang isinya melarang setiap pemuda di Roma untuk menikah. Dengan
pertimbangan, bila mereka tidak menikah maka mereka mau bergabung menjadi
prajurit Roma.
Surat keputusan tersebut tidak mendapat respon yang
bagus dari pemuda di Roma, mereka menganggap keputusan tersebut sangat kejam,
dan pada saat itu Valentinus berupaya menikahkan pasangan muda-mudi secara
diam-diam.
Suatu malam, ketika Santo Valentine menikahkan
pasangan pria dan wanita, tiba-tiba muncul pasukan prajurit Kaisar Claudius
menangkap Valentinus, sedangkan pasangan
yang telah dinikahkan itu melarikan diri. Kemudian Valentinus dimasukan kedalam
penjara dan dijatuhi hukuman mati.
Dalam menjalani hari-harinya di penjara, Valentine
berteman dengan orang-orang yang menyukai tindakannya dan ditemani oleh
orang-orang yang mendukung dia. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang mengunjungi
Valentinus ke penjara, mereka melemparkan bunga-bunga kedalam penjara dan
memberi semangat kepadanya, orang yang bersimpati itu menunjukkan bahwa mereka juga percaya pada kekuatan cinta.
Salah satu dari mereka ada seorang gadis yang ternyata anak dari teman satu sel
Santo Valentinus di penjara bernama Asterius.
Asterius
meminta anaknya untuk sering-sering mengunjungi Santo Valentinus. Pada jam
berkunjung biasanya mereka menghabiskannya dengan duduk berdampingan dan
berbincang-bincang satu sama lain. Gadis tersebut selalu memberikan dorongan
agar Santo Valentinus tetap semangat dalam menjalani hari-harinya yang berat
didalam penjara.
Satu hari, ketika hukuman mati itu tiba, Santo
Valentinus meninggalkan catatan kecil pada Asterius untuk diberikan kepada anak
gadisnya. Catatan kecil tersebut berisi rasa ucapan terima kasih terdalamnya
untuk persahabatan yang telah mereka jalin selama ini. Santo Valentinus
menandatangani surat itu dengan kata-kata, “Cinta dari Valentine-mu”. Surat itu
ditulis pada hari dia akan dihukum mati, 14 Februari, 269 A.D., yaitu hukuman
mati yang dia terima dengan dipukuli sampai mati dan kepalanya dipenggal.
Menurut catatan yang lain, sebelum ada perayaan
hari Valentine seperti yang dirayakan saat ini, sebelumnya ada tradisi kuno
yang biasa diadakan di Roma setiap tanggal
14 Februari untuk memperingati Hari
Pemujaan Dewa Juno atau Ratu dari dewa-dewi bangsa Roma. Rakyat Roma ketika itu
mempercayai bahwa Juno juga dewi pernikahan, sehingga dirayakan dan kemudian
pada tanggal 15 Februari dilanjutkan dengan mengadakan Festival Lupercalia atau
pesta pemujaan dewa berhala.
Pada malam Festival Lupercalia, gadis-gadis di
Roma ditulis namanya diatas sepucuk kertas dan dimasukkan kedalam botol.
Kemudian masing-masing pemuda mengambil satu kertas yang berisi nama tersebut
dari dalam botol, dan menjadikannya sebagai pasangannya selama Festival
Lupercalia berlangsung. Apabila selama festival mereka saling jatuh cinta,
dipercaya bahwa mereka akan dapat pasangan dalam sebuah pernikahan suatu hari
kelak.
Para pastor dari Gereja Katolik awalnya berusaha
keras untuk menghilangkan unsur-unsur penyembahan berhala dalam Festival
Lupercalia, dan berupaya menggantinya
dengan tradisi gereja maupun nama Santo (Orang Suci). Karena Festival
Lupercalia dimulai di pertengahan bulan Februari, maka para pastor mempunyai
gagasan untuk memilih nama Santo Valentine sebagai pengganti Fesival
Lupercalia. Maka Festival Lupercalia berubah menjadi Saint Valentine's Day atau Hari Santo Valentine, sehingga tradisi
pemuda yang memilih para gadis sebagai pasangannya tetap dapat diwujudkan di
Hari Valentine ini.
Disisi lain orang Perancis dan Inggris percaya
bahwa tanggal 14 Februari adalah awal musim bagi burung-burung untuk mencari pasangannya.
Jadi memang hampir seluruh dunia percaya bahwa bulan Februari adalah bulannya
cinta bagi para pasangan pria dan wanita.
Untuk merayakan hari Valentine kemudian muncul
tradisi mengirimkan kartu ValentineDay. Kartu
valentine pertama kali dikirim oleh Charles, Duke of Orleans pada tahun 1415
kepada istrinya ketika dia menjadi tahanan di Tower of London. Kartu Valentine
tersebut saat ini disimpan di Museum British.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar