Sekapur Sirih dari kesainta.blogspot.com

Selamat Datang di kesainta.blogspot.com, wahana kerinduan berziarah kedalam relung hati untuk merajut kata demi kata dari keheningan.

Selasa, 25 September 2012

Pergeseran Peradaban Dari Atlantik ke Pasifik

Ketika mendengar kata "Negara Super Power" maka asosiasi kita pada umumnya akan mengarah kepada Amerika Serikat. Memang negeri Paman Sam ini sudah melekat dengan sebutan sebagai salah satu negara super power. Amerika Serikat semakin dipandang sebagai satu-satunya negara paling besar secara kekuatan politik dan volume ekonomi, terutama paska runtuhnya Uni Soviet sebagai saingan dan musuh bebuyutannya.

http://forum.kompas.com/umum-images
Sebagai salah satu Negara Super Power maka Amerika juga memiliki potensi besar untuk mempengaruhi dinamika politik, ekonomi dan budaya diseluruh belahan dunia ini, sehingga Amerika dianggap sebagai sebuah poros utama perkembangan peradaban umat manusia di seluruh penjuru dunia ini. Karena demikian besarnya pengaruh Amerika terhadapa atmosfir kehidupan dunia, maka ada anekdot yang mengatakan "Jika Amerika Serikat bersin maka belahan dunia lain akan terjangkit Flu"

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika atmosfir kehidupan yang terjadi di Amerika memiliki pengaruh terhadap sangat besar terhadap negara lain, karena selain negara lain juga sangat tergantung terhadap Amerika Serikat dan tidak dapat dipungkiri juga bahwa Amerika Serikat sendiri memiliki kemampuan untuk menancapkan kekuatan hegemoni-nya keseluruh negara-negara di belahan dunia ini.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, telah muncul beberapa analisis yang memprediksi bawa Amerika suatu saat akan mengalami kemerosotan dalam berbagai bidang yang dimililikinya selama ini. Secara historis, kebesaran suatu negara terutama kekuatannya untuk menguasai dan mempengaruhi bangsa lain tidak dapat dipisahkan dari volume ekonomi suatu negara. Selama ini kekuatan yang dimiliki oleh Amerika Serikat juga didukung oleh faktor volume ekonominya. Oleh karena itu melihat kecenderungan semakin meningkatkan volume ekonomi China, maka dalam kurun waktu yang diperkirakan tidak lama lagi volume ekonomi Amerika Serikat akan dilampaui oleh China.

Lebih spesifik lagi, pada tahun 2016 diperkirakan volume ekonomi China akan berada diatas volume ekonomi Amerika Serikat, dan pada tahun 2030 Volume ekonomi China diprediksi akan lebih besar dibandingkan dengan Volume Ekonomi Amerika Serikat ditambah dengan negara-negara Eropa.
Ekonomi China diyakini bisa mengungguli Amerika Serikat pada 2016. Negeri Tiongkok itu juga bakal memiliki pengaruh yang menguat bagi ekonomi dunia.

Penilaian itu dikemukakan Dana Moneter Internasional (IMF), analisis ini berdasarkan "paritas daya beli," tingkat produk domestik bruto (GDP) China akan naik, dari US$11,2 triliun pada 2011 menjadi US$19 triliun pada 2016, sedangkan GDP AS hanya naik dari US$15,2 triliun pada 2011 menjadi US$18,8 triliun pada lima tahun berikut.

Selain itu, pada periode yang sama, IMF memperkirakan bahwa pengaruh ekonomi China di tingkat global akan meningkat dari 14 persen menjadi 18 persen. Kenaikan pengaruh ekonomi AS di level internasional hanya mencapai 17,7 persen.


Jika prediksi peningkatan volume perekonomian China ini menjadi sebuah kenyataan, maka suka atau tidak suka maka akan terjadi pergeseran geopolitik, yang kemudian akan diikuti oleh pergeseran sumber peradaban dunia, artinya akan lahir sumber peradaban baru dengan China sebagai salah satu mesin pendorongnya. 

FENOMENA CHINA
Kemajuan volume ekonomi China ini merupakan suatu proses panjang yang telah direncanakan sejak masa kepemimpinan Deng Xiaoping yang  mempereknalakan istilah “Politik Pintu Terbuka” yaitu suatu strategi tranformasi China menjadi kekuatan ekonomi. Dalam rangka mencapai kemajuan ekonomi ini maka pemerintah China melakukan reformasi pedesaan dan  industrialisasi pedesaan.

Reformasi ini ternyata menjadikan China mampu menjadi sebuah negara industri yang didukung oleh upah buruh lokal yang murah, penguasaan teknologi maju dari barat.  Eksport  China meningkat denagn tajam karena penjualan barang-barang murah ke seluruh dunia. Berkat nilai ekspor yang sangat tinggi ini  China mengalami pertumbuhan ekonomi yang besar.  Sejak tahun 1979 sampai tahun 2010 rata-rata angka pertumbuhan PDB China mencapai 9,91 %, dan tertinggi pernah mencapai 15,2 % pada tahun 1984.  Pada dekade pertama abad ini, China mencatatkan angka pertumbuhan PDB 13 % pada tahun 2007 sebelum akhirnya mengalami penurunan.  Perekonomian China belum benar-benar muncul kecuali pada dekade lalu.  PDB China melampaui PDB Italia pada tahun 2000, Prancis tahun 2005, Inggris tahun 2006, Jerman tahun 2007 dan akhirnya mengalahkan PDB Jepang pada tahun 2010, prestasi ini menjadikan China sebagai perekonomian kedua terbesar setelah Amerika Serikat.  

Kemajuan ekonomi China ini menjadi sebuah fenomena yang berbanding terbalik dengan Amerika, Krisis finansial 2008 dan banyaknya dana yang dikeluarakan sebagai biaya operasional sebagai polisi dunia di Irak dan Afganistan membuat Amerika mengalami gangguan terhadap pertumbuhan ekonominya, sehinggaAmerika tidak lagi dipandang  sebagai sebuah negara yang memiliki kekuatan besar seperti dahulu. Asumsi ini mengakibatkan  terjadinya proses perubahan dari dunia yang sebelumnya  Uni Polar ( satu kutub) menjadiMulti Polar (multi kutub) dengan memasukkan China sebagai salah satu kekuatan baru global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar