Salah satu perbedaan yang kontras
antara seorang pria dan wanita adalah cara mereka menghadapi suatu masalah,
ketika ada sebuah masalah besar seorang pria cenderung menyendiri dan menjauh
dari temannya bahkan pasangan atau istrinya untuk kemudian memusatkankan
perhatiannya kedalam persoalan tersebut, inilah yang disebut bahwa seorang pria
suka masuk kedalam gua sendirian untuk memikirkan dan memecahkan masalahnya.
Sementara sorang wanita jika menghadapi suatu masalah atau problema maka
gerak-geriknya menunjukkan sikap bingung, emosional dan ingin sekali
membicarakan persoalannya tersebut dengan orang lain terutama dengan
pasangannya.
Perbedaan itu menunjukkan bahwa
seorang pria jika menghadapi suatu masalah ingin mencari jalan keluar
sendirian, sementara seorang wanita ingin membicarakannya, bahkan adakalanya
seorang wanita tidak sungkan membicarakan masalahnya itu kepada orang lain walau
persoalan tersebut berkaitan dengan privasi suami atau pasangannya, inilah yang
sering diistilahkan di Indonesia “Ngerumpi”. Sementara seorang pria sangat
sungkan untuk menceritakan persoalan pribadinya terutama tentang persoalan
pribadi istrinya kepada orang lain.
Seorang pria tidak pernah
membicarakan apa yang merisaukan hatinya walau kepada sahabatnya oleh karena
itu seorang pria akan lebih suka menyendiri, menjadi pendiam dan larut dengan
renungannya untuk berupaya memecahkan masalahnya, jika tidak memperoleh jalan
keluar atau solusi atas persoalannya maka seorang pria melakukan sesuatu untuk
berusaha melupakan persoalan tersebut dengan melakukan kegiatan membaca atau
menonton televise sendirian, apabila tantangan persoalan tersebut ternyata
besar dan menjadi beban pikiran yang menyesakkan hati maka seorang pria
melakukan kegiatan yang penuh tantangan (adventure) misalnya balap mobil,
mendaki gunung atau permainan yang bersifat penuh kompetisi keras lainnya.
Sementra seorang wanita jika
menghadapi suatu masalah besar yang dirasakannya tidak ada jalan keluar maka
dia akan mencari orang yang paling dipercayainya untuk membicarakannya secara
panjang lebar dan mendetail. Dengan mengungkapkan seluruh isi hati dan beban
pikirannya kepada orang lain maka akhirnya seorang wanita merasakan suatu
kelegaan hati. Bagi seorang wanita berbagi atau menceriterakan persoalan
pribadinya kepada pihak lain justru dianggap sebagai satu bentuk perhatian,
cinta dan kepercayaan. Wanita akan merasa senang dan merasa sangat dihargai
dandilindungi apabila ada orang yang mau mendengarkan pembicaraan tentang keluh
kesahnya.
Sementara itu seorang pria akan
merasa senang dan bangga apabila mampu mengatasi masalah atau persoalannya
dengan kemampuannya sendiri dan hal itu dianggap sebagai keunggulan pribadi dan
bernilai prestisius. Oleh karena itu
seorang pria ketika menghadapi suatu problem sering mengabaikan lingkungan dan
sekelilingnya, bahkan adakalanya tidak memperdulikan pasangannya karena hampir Sembilan
puluh persen pemikirannya difokuskan terhadap masalah tersebut dengan
kesendirian .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar