Berbicara tentang Midset atau kerangka berpikir (frame of thinking) tidak dapat dipisahkan dengan Belief atau keyakinan yang dianut oleh seseorang, secara teoritis belief didefenisikan sebagai “Penerimaan akan kebenaran sesuatu : penerimaan oleh pikiran bahwa sesuatu adalah benar atau nyata, dan keyakinan seseorang bahwa sesuatu itu baik serta epektif”. Dengan kata lain belief itu adalah “ Sesuatu yang kita yakini benar”.
Jika kita ingin merubah mindset maka langkah pertama yang mesti dilakukan adalah merubah atau menggeser belief, karena belief sangat menentukan cara berpikir, komunikasi dan tindakan seseorang. Dalam kehidupan sehari-sehari kita sering menilai seseorang itu berdasarkan tindakannya, seseorang itu dikatakan baik, jahat, rajin, malas dan lain sebagainya dinilai berdasarkan perbuatan atau tindakannya.
Artinya kita sering menilai seseorang berdasarkan sesuatu yang dapat dilihat oleh mata (kasat mata) sehingga jika ingin merubah tindakan seseorang kita juga berpikir untuk memperbaiki cara kerja atau apa yang dilakukan (tindakan) seseorang padahal tindakan tersebut merupakan produk akhir dari mindset seseorang.
Mindset yang pada intinya ditentukan atau dipengaruhi oleh belief yang tidak dapat dilihat secara kasat mata tetapi memiliki peranan penting dalam menentukan tindakan atau perbuatan seseorang, dan belief itu sangat dianut seseorang secara teguh, sehingga keadaan belief ini sudah tidak terlihat secara nyata oleh mata terpatri dengan kuat sebagai sebuah keyakinan atau kebenaran bagi seseorang. Kondisi ini mejadi sebuah tantangan berat jika ingin merubah atau menggeser belief seseorang padahal jika ingin melakukan suatu perubahan baru perubahan atau pergeseran belief merupakan salah satu syarat penting karena untuk menjadi manusia baru, dalam arti memiliki kerangka berpikir yang baru, belief yang lama harus dimusnahkan dan digantikan dengan belief yang baru. Dengan kata lain Belief Change merupakan Master Key untuk melakukan perubahan tindakan atau perbuatan, artinya jika ingin melakukan perubahan kuncinya terletak pada Belief System yang menentukan cara berpikir, komunikasi dan tindakan seseorang.
Setelah menngetahui bahwa untuk
merubah belief dan mindset seseorang merupakan pekerjaan yang amat sulit, maka
harus disadari bahwa jika ingin melakukan perubahan tersebut dibutuhkan suatu
kemauan dan niat besar untuk melakukannya, terutama kemauan yang benar-benar
lahir dan tumbuh dari dalam diri seseorang (Inside Out). Hal ini sangat mudah
diucapkan padahal dalam kenyataannya sangat sulit untuk dilakukan karena
seseorang itu sangat meyakini benar belief-nya dan sangat merasa nyaman dengan
belief, itulah yang disebut dengan zona nyaman (Comfort Zone). Oleh karena itu
dibutuhkan kemauan besar dan kesiapan diri untuk menanggung rasa sakit atau penderitaan, seperti lajimnya
segala sesuatu yang dilakukan dengan kerja keras menuntut kesiapan seseorang
untuk merasakan sebuah pengorbanan, kerja keras bahkan menderita terlebih
dahulu.
Seperti ungkapan sebuah pepatah “Berenang-renang
ketepian, Berakit-rakit ke hulu, Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang
Kemudian”, maka dalam upaya melakukan
pergeseran belief ini juga dibutuhkan kemauan untuk menanggung penderitaan
dengan cara Metanoia. Berdasarkan kosa katanya Metanoia berasal dari kata dasar
Meta dan Noia. Meta artinya “Diatas” atau ” Diluar Fisik”, sedangkan Noia
artinya Pikiran, jadi metanoia adalah pergeseran cara berpikir (Shift of Mind) yang erat artinya dengan
penyesalan atau pertobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar