John Perkins : CONFESSIONS OF AN ECONOMICS HIT MAN dan JEJAK KAKINYA DI INDONESIA
oleh Daud Ginting pada 20 Juni 2012 pukul 1:02 ·
Buku John Perkins berlabel Confessions of an economic hit man diterbitkan pada tahun 2004 oleh Berrret- Koehler Publisher,Inc, San Francisco,USA. Telah beberapa tahun dipublikasikan tetapi masih menarik untuk dinikmati terutama sebagai bahan permenungan di tengah kehidupan dunia global dewasa ini yang semakin cenderung antipati terhadap Amerika Serikat dan Idiologi kapitalisme yang disanjung-sanjungnya.
Buku ini berisikan cerita pribadi yang memukau tentang peran dan tugas "Economic Hit Man" yang direkrut secara terselubung oleh United States National Security Agency, pekerjaan utama mereka adalah mempromosikan kepentingan "Korporatokrasi", yaitu koalisi pemerintah, bank dan korporasi Amerika Serikat ke berbagai penjuru belahan dunia.
Berdasarkan penuturan John Perkins, dengan mendapatkan gaji yang sangat besar dia berkelana ke Panama, Ekuador, Kolombia, Saudi Arabia, Iran dan Indonesia mengemban misi terselubung korporatokrasi Amerika serikat dengan cara memberi konsultasi program pengentasan kemiskinan (Bantuan Pembangunan).
Dalam kata pengantar buku ini John Perkins menulis, Economics Hit Men (EHM) adalah profesional berpenghasilan tinggi yang menipu negara-negara di seluruh dunia triliunan dolar. Mereka menyalurkan uang dari Bank Dunia, USAID dan organisasi "bantuan" luar negeri lainnya menjadi dana korporasi-korporasi raksasa dan pendapatan beberapa keluarga kaya yang mengendalikan sumber-sumber daya planet bumi ini. Sarana mereka meliputi laporan keuangan yang menyesatkan, pemilihan yang curang, penyuapan, pemerasan, seks, dan pembunuhan. Mereka memainkan permainan yang sama tuanya dengan kekuasaan, sebuah permainan yang telah menentukan dimensi yang baru dan mengerikan selama era globalisasi.
Pekerjaan utama para Economics Hit Man ini adalah menyalurkan pinjaman internasional dan memastikannya bahwa pinjaman itu akan kembali dikemudian hari, kemudian membangkrutkan negara-negara yang menerima pinjaman tersebut setelah negara tersebut membayar dana yang dipinjamnya. Melalui metode ini diharapkan negara-negara yang menjadi korban ini selamanya akan memiliki utang kepada kreditor, dan menjadi negara yang akan tetap tunduk terhadap kepentingan Amerika terutama dalam hal mendukung pemberian pangkalan militer, hak suara di PBB, terutama pemberian akses untuk eksploitasi minyak dan sumber daya alam lainnya. Intinya, tugas para economics hit man ini adalah mendorong para pemimpin dunia menjadi bagian dari jaringan luas yang mengutamakan kepentingan komersial Amerika Serikat.
John Perkins di Indonesia
Berdasarkan pengakuan Johns Perkins, dia datang ke Indonesia tahun 1971 dan dalam kunjungan pertamanya di Jakarta dia dapat melihat dengan jelas bagaimana potret kemiskinan Indonesia saat itu. Program pertama yang ingin disosialisaikan dan ditawarkan kepada Indonesia pada saat itu adalah menyelamat Indonesia dari cengkeraman komunis, dan kemudian memberikan bantuan dana serta program pembangunan untuk mendukung Indonesia menjadi sebuah negara modern.
Salah satu program pembangunan yang dirancang dan ditawarkan kepada Indonesia adalah sistem kelistrikan terpadu, dan setelah membantu program tersebut mereka merancang cara mendapatkan minyak dan sumber daya alam lainnya, seiring mengupayakan kapitalisme dan demokrasi semakin jaya. John Hopkins sendiri mengaku bahwa dia sadar bahwa penerapan sistem kapitalisme itu sendiri mengakibatkan suatu negara yang akan dibantu tersebut akan menjadi menyerupai masyarakat feodal zaman pertengahan, yaitu dengan mempergunakan teori ekonomi makro dalam mendesain pertumbuhan ekonomi yang didalamnya akan menjadikan hanya sebagian kecil berada di puncak piramida orang kaya, sedangkan pertumbuhan ekonomi itu sendiri tidak mampu mengentaskan kemiskinan yang sesungguhnya, bahkan mendorong orang miskin yang berada di dasar piramida tersebut semakin miskin.
Inilah sebagian kecil nukilan tentang isi buku John Perkins, Confessions of an economic hit man yang bercerita tentang bagaimana Amerika Serikat memiliki kepentingan terselubung didalam setiap bantuan yang diberikannya kepada negara-negara lain, sehingga akhirnya menjadikan Amerika Serikat yang sebelumnya sebagai sebuah negara yang disegani dan dihormati menjadi sebuah kerajaan yang dibenci dan ditakuti, dan sikap tamak dan ketidakjujuran inilah dianggap sebagai salah satu faktor menyebabkan terjadinya tragedi menara kembar 11 September.
_____________
Daud Ginting
kesainta.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar