Sekapur Sirih dari kesainta.blogspot.com

Selamat Datang di kesainta.blogspot.com, wahana kerinduan berziarah kedalam relung hati untuk merajut kata demi kata dari keheningan.

Sabtu, 16 Juni 2012

MERETAS BELENGGU KAMBING HITAM

MERETAS BELENGGU KAMBING HITAM

oleh Daud Ginting pada 16 Juni 2012 pukul 13:35 ·
"Sontar"  adalah sebuah nama, Dia seorang pemuda yang sedang beranjak dewasa, tinggal sendirian di rumah kontrakan untuk menyelesaikan studinya. Suatu sore Sontar memasak Sup Ayam, ketika sop masakannya dirasa sudah cukup matang, dia ingin mencoba merasakan apakah masakan itu sudah cukup rasa asin-nya. Dia menyendok air kuah sup dan kemudian dicicipi untuk merasakan kadar keasinannya, setelah dirasakan ternyata sup tersebut terasa tawar dan kurang asin.

Sontar kemudian meletakkan sendok tersebut di samping panci, dan mengambil sejumput garam, kemudian memasukkannya kedalam sup masakannya. Kemudian kembali mencicipi air kuah sup yang tadi diletakkannya di samping panci dan kemudian mencicipinya kembali, Sontar menggaruk, heran dan bingung karena rasa air sup tersebut masih tetap hambar seperti tadi. Dia lupa bahwa sup didalam panci yang sedang dimasak memang telah ditaburi garam, tetapi yang dicicipinya adalah air sup dalam sendok yang pertama tadi, yang diletakkan di sisi panci.

Sontar pun akhir menggerutu dan berujar, " Ya ampun, saya sudah menaburkan sejemput garam tetapi sup ini masih terasa hambar !!!", Kemudian Sontar mengambil sejumput garam, dan kembali menaburinya ke dalam panci sup yang masih berada diatas kompor gas yang masih tetap menyala. Beberapa saat kemudian, Sontar kembali mencicipi air sup yang ada didalam sendok yang sama, bukan mengambil air sup dari dalam panci. Setelah dicicipi kembali sudah tentu rasanya masih tetap sama, hambar !!!

Sontar masih berpikir bahwa sop didalam panci masih kurang garam, dan tetap melakukan hal yang sama berulang kali, tanpa dia sadari akhirnya sebungkus garam telah habis ditaburkan kedalam panci masakan sup. Karena sudah habis pikir, dan tidak tau dimana kesalahannya, akhirnya Sontar berpikir bahwa masakan itu sudah dihinggapi "Hantu". Mana mungkin air sup yang telah ditaburi garam dalam jumlah banyak rasanya tetap hambar, "Ini pasti ada apa-apanya !!!" pikir sontar, ya "Ada Hantunya" Sontar menjawab sendiri kebingungannya.

Hantu, sampai hari ini secara literatur belum ada klasifikasinya apakah hantu sejenis primata apa !!! Yang masti menurut kepercayaan umum hantu tidak dapat dilihat secara kasat mata tetapi dipercayai keberadaannya. Dalam kehidupan kita sehari-hari, sering muncul sikap atau tindakan yang menyalahkan orang lain, objek atau benda lain yang berada di luar sendiri sebagai biang keladi atau kambing hitam penyebab kesalahan yang kita perbuat. Ironisnya kita juga adakalanya menyalahkan sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata atau yang tidak dapat dirasakan  panca indra lain sebagai faktor penyebab kesalahan atau kelalaian kita, inilah dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan "Mencari Kambing Hitam"

Sikap mencari alasan atau membentengi diri ini merupakan salah satu karakteristik orang yang tidak siap mengakui kesalahan diri sendiri, dan selalu merasa orang yang paling benar, sehingga sulit untuk diajak untuk melakukan perubahan cara berpikir (mindset), dan sulit untuk menerima saran dan arahan dari pihak lain.

Salah satu syarat untuk meraih keberhasilan atau sukses dalam hidup adalah kemauan untuk melakukan perubahan (change) terhadap metode cara berpikir, yaitu ada kemauan terbuka untuk menerima pengetahuan baru, terutama menerima pengetahuan yang mampu memberi motivasi peningkatan produktivitas, kemauan menerima dalam hal ini berarti ada kerelaan untuk meretas belenggu zona nyaman (Comfort Zone) yang ada di dalam diri sendiri. Pemikiran-pemikiran yang telah lama kita anut akan menjadi sebuah kepercayaan yang mapan dalam diri kita sendiri, dan menganggapnya sebagai sebuah kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat lagi walaupun adakalnya hal tersebut tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi perkembangan zaman.

Melakukan perubahan terhadap mindset  ini memang bukan merupakan sebuah proses yang gampang dilakukan karena seseorang akan selalu merasa nyaman dengan kebiasaan lamanya, oleh karena itu dibutuhkan sebuah kemauan besar dan kerelaan untuk menanggung resiko atau beban akibat perubahan tersebut, misalnya kerelaan menerima rasa sakit, menderita dan mengesampingkan rasa nikmat.

Zona nyaman tersebutlah yang selalu menjadi benteng pertahanan di dalam diri seseorang sehingga merasa sulit untuk melakukan perubahan terhadap diri sendiri, dan enggan menerima pengetahuan baru atau saran dan pesan dari orang lain. Sesungguhnya kambing hitam itu adalah zona nyaman yang ada di dalam diri kita, tidak berada di luar diri kita apalagi menyalahkan sesuatu yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.

SELAMAT MERETAS COMFORT ZONE dan SELAMAT MENGELIMINIR "KAMBING HITAM"

__________________
kesainta.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar