PRIA BAGAIKAN GELANG KARET
Pria ketika menghadapi suatu masalah atau problema, sering menarik diri atau menjauh dari teman-temannya, bahkan menjauh dari istri maupun pacarnya. Ini salah salah cara pria untuk memikirkan dan mencari jalan keluar persoalan yang dihadapinya. Dia justru merasa nyaman jika berada dalam kesendirian serta merasa puas serta bangga jika mampu menyelesaikan persoalannya didalam kesendiriannya.
Dalam bercinta dengan kekasihnya maupun dalam hubungan sehari-hari dengan istrinya, adakalnya seorang pria menarik diri dan masuk kedalam kebiasaannya untuk menyendiri di dalam jalan pikirannya, proses menarik diri pada pria ini terjadi begitu saja, bahkan bisa terjadi secara tiba-tiba sehingga membuad seorang wanita terkejut dan salah mengerti sehingga beranggapan bahwa pria itu telah berobah sikap dan pikirannya, atau dianggap tidak sayang lagi, atau dianggap tidak punya perhatian lagi.
Seorang wanita kaget melihat sikap pria yang tiba-tiba menarik jarak dan menjauh ini karena seorang wanita jika menarik diri atau menjauh dari pasangannya karena memang ada alasan bahwa hubungan itu atau komunikasi dengan orang lain memang dianggap tidak memungkinkan lagi misalnya karena alasan karena perasaan wanita tersebut dilukai, orang lain melakukan kesalahan atau mengecewakannya. Sementara seorang pria menarik diri kedalam kesendiriannya karena ingin memuaskan kebebasan atau otonomi dirinya sendiri.
Tetapi seorang pria walaupun menarik diri, pria hanya menarik diri sejauh dia bisa kembali lagi ke sikap semula persis bagaikan sebuah karet gelang yang mulur sejauh bisa menerut kembali. Ibaratnya jika kita sebuah karet gelang yang bentuknya bulat kita tarik maka karet itu akan mulur membentuk formasi lonjong dan ketika dilepaskan akan kembali kebentuk semula menjadi bulat, artinya pria itu sering bersikap mendekat, menarik diri, kemudian mendekat lagi. Pria secara otomatis akan kembali ke sikap semula karena setelah berada di posisi kesendiriannya dia akan terdorong kembali untuk mendapatkan cinta dan memberikan cinta.
WANITA BAGAIKAN GELOMBANG
Wanita bagaikan gelombang dilautan yang bentuknya naik turun, membesar dan mengecil seiring dengan hembusan angin. Seorang wanita ketika merasa dicintai maka harga dirinya naik turun bagaikan gerakan gelombang. Ketika merasa sangat senang ia akan berada di puncak tertinggi kebahagian tetapi suasana hatinya itu bisa tiba-tiba berubah bagaikan gelombang yang turun terhempas namun tiba-tiba perasaan hatinya itu bisa secara otomatis naik kembali dan hatinya juga akan senang kembali.
Saat wanita berada di puncak kebahagian itu maka dia merasa memiliki cinta yang sangat melimpah dan ingin membagikannya kepada orang yang dicintainya, dalam kondisi seperti ini seorang wanita bahkan bisa sampai melupakan dirinya sendiri dan membuang semua perasaan-perasaan negatif didalam dirinya demi mencintai seseorang. Tetapi bila ketika gelombang cintanya sedang turun maka perasaan-perasaan negatif justru lebih dominan di dalam hatinya sehingga muncul kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpuaskan, dan ketika muncul perasaan-perasaan negatif dan kebutuhan-kebutuhan negatif tersebut maka seorang wanita ingin sekali membicarakannya dan mengungkappnya kepada orang lain sehingga butuh untuk didengarkan.
Ketika seorang wanita sedang berada pada posisi gelombang rendah perasaannya maka dia sangat membutuhkan dukungan dan cinta dari pasangannya, jika ini dia dapatkan maka gelombang cintanya akan membesar dengan tiba-tiba dan siap untuk di bagikan kepada orang yang dicintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar