Pembicaraan tentang sosialisme telah muncul sejak zaman budaya kuno, salah satu tokoh zaman Yunani yang membicarakan tentang sosialisme Plato yang mengunkapkan bahwa pemimpin Negara tidak boleh mempunyai milik pribadi dan tidak berkeluarga, harta yang dimiliki adalah hak bersama serta hidup dalam aturan bersama. Aturan ini diterapkan khusus bagi pemimpin.
Gagasan ini sering juga disebut dengan sosialisme purba, klasifikasi ini dilakukan berdasarkan pembagian sosialisme yang diterapkan di Eropa, yaitu berdasarkan kurun waktu sebelum munculnya Karl Marx dan setelah munculnya gagasan Karlx Marx yang dikenal dengan nama Marxisme.
Sebagai sebuah faham, sosialisme
mulai berkembang pada akhir abad ke-18 dan 19 M di Eropa, ketika itu tatanan
masyarakat feodal mulai runtuh sebagai akibat revolusi industri yang
memunculkan kelas penguasa baru di bidang ekonomi, yaitu kaum kapitalis.
Sosialisme muncul sebagai reaksi terhadap kapitalisme.
Frans Magnis Suseno dalam sebuah bukunya mengutip Theimer
mengatakan sosialisme itu berpandangan bahwa
kekayaan di dunia ini merupakan milik semua, pemilikan bersama lebih baik dari
milik pribadi. Dengan pemilikan bersama meniadakan perbedaan antara si miskin
dan si kaya, menggantikan usaha mengejar keuntungan pribadi dengan
kesejahteraan umum.
Thomas More menguraikan
bahwa segala apa yang dimiliki adalah milik bersama, semua orang memiliki
pendapatan sama dan semua harus bekerja. Masing-masing bekerja diatas tanah
atau bengkel sendiri tetapi bukan sebagai pemilik, melainkan karyawan
komunitas.
Para pemikir sosialisme modern pada intinya juga mengatakan
bahwa milik bersama itu merupakan tuntutan akal budi, konsentrasi kekayaan dan
persaingan yang tidak terkontrol akan mengakibatkan kemiskinan. Sistim ini
harus diganti dengan system lain yang mampu menghasilkan pembagian yang sesuai
dengan prinsip-prinsip kesamaan.
LATAR BELAKANG SOSIALISME
Sosialisme muncul sebagai faham
ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 M di
Eropa. Kelahiran faham ini sebagai reaksi terhadap revolusi industri yang terjadi di Inggris yang memunculkan kelas baru
dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis yang menguasai sarana produksi dan penguasaan modal bertimbun di tangan mereka. Sementara kaum hidup sengsara dan miskin karena tenaganya di peras.
Kekayaan yang dihasilkan kaum buruh hanya bisa
dinikmati oleh kaum borjuis, sehingga terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi.
Sebagai akibat dari pesatnya
perkembangan invidualisme dan kapitalisme, hukum yang berlaku semata-mata demi kepentingan golongan borjuis.
Sosialisme awalnya muncul sebagai sebagai reaksi terhadap kondisi buruk
yang dialami rakyat di bawah sistem kapitalisme liberal yang tamak. Kondisi buruk yang dialami kaum membuad muncul para pemikir yang ingin membela hak-hak kaum buruh dan menyerukan persamaan menikmati kesejahteraan, kekayaan
dan kemakmuran. Mereka menginginkan pembagian keadilan dalam ekonomi Di antara
tokoh-tokoh awal penganjur sosialisme dapat disebut antara lain: St. Simon
(1769-1873), Fourisee (1770-1837) , Robert Owen (1771-1858) dan Louise Blane
(1813-1882). Setelah itu baru muncul tokoh-tokoh seperti Proudhon, Marx,
Engels, Bakunin dan lain sebagainya.
St. Simon dipandang sebagai bapak
sosialisme karena dialah orang pertama yang menyerukan perlunya sarana-sarana
produksi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah/negara. Gagasannya merupakan benih
awal lahirnya sistem Kapitalisme Negara (state capitalism). Fourie, tokoh
sosialis berikutnya, adalah orang pertama di Eropa yang merasa prihatin melihat
pertarungan tersembunyi antara kaum kapitalis dan buruh. Dia mengusulkan pada
pemerintah Perancis agar membangun kompleks perumahan yang memisahkan
kelompok-kelompok politik dan ekonomi, yang dapat menampung empat hingga lima
ratus kepala keluarga. Ia menganjurkan hal ini untuk menghentikan pertarungan
dan pertentangan ekonomi antara kaum kapitalis dan buruh.
Pandangan ini tidak
mendapat tanggapan positif, sedangkan ajaran St Simon banyak mendapat pengikut
serta mendorong lahirnya Marxisme di kemudian hari. Robert Owen, seorang ahli ekonomi
yang berpandangan sama dengan Fouriee. Ia mengajarkan pentingnya perbaikan ekonomi
seluruh lapisan masyarakat dan penyelesaian masalah yang timbul antara kaum
kapitalis dan buruh. Caranya melalui berbagai kebijakan yang dapat mengendalikan
timbulnya kesenjangan ekonomi dan kecemburuan sosial. Ia sendiri pernah menjadi
manager sebuah pabrik. Pengalamannya sebagai manager sangat mempengaruhi
pemikiran ekonominya. Sekalipun demikian ide-idenya dianut banyak orang di
Inggeris.
Louis Blanc adalah tokoh yang
revolusioner dan ikut membidani meletusnya Revolusi Perancis. Menurutnya salah
satu kewajiban negara ialah mendirikan pabrik-pabrik yang dilengkapi dengan
segala sarana dan bahan produksi, termasuk peraturan-peraturan yang mengikat.
Selanjutnya jika pabrik itu telah berjalan dengan baik diserahkan pengurusannya
kepada para buruh dan pegawainya untuk mengatur dan mengembangkannya secara
bebas. Organisasi dan managemen pabrik seluruhnya dibebankan kepada buruh,
begitu pula kewenangan memajukan produksi, mencari pasar dan pembagian
keuntungan. Sosialisme yang dianjurkan Louis Blanc disebut sosialisme
kooperatif. Menurutnya kapitalisme akan hilang dengan sendirinya apabila
gagasan-gagasannya itu diwujudkan. Sayang, apa yang diserukannya itu kurang mendapat
tanggapan khalayak. Bahkan ia ditentang keras oleh para politisi dan ekonom.
Pierre J. Proudhon (1809-1865) adalah penganjur
sosialisme generasi kedua di Perancis setelah generasi St. Simon dan Louis
Blanc. Tetapi berbeda dengan para penganjur sosialisme lain yang cenderung
menghapuskan hak-hak individual atas sarana-sarana produksi, termasuk hak
petani untuk memiliki tanah garapan, Proudhon justru bersikeras memperjuangkan
dipertahankan hak-hak individual secara terbatas, termasuk hak petani untuk
memiliki dan menggarap tanahnya, sebagai juga hak pengusaha kecil untuk
mengembangkan usahanya. Jadi ia menolak ide kolektivisme penuh dari kaum
sosialis radikal seperti Marx. Bagi Marx hak individual harus dihapus, termasuk
hak pemilikan tanah. Di samping itu kaum tani bukan golongan yang penting dalam
masyarakat yang bergerak menuju masyarakat sosialis sejati
Salah satu pemikir sosialisme modern adalah Karl Marx, yang
pada intinya mengemukakan, Hak milik pribadi berarti alat-alat produksi tidak
dikuasai oleh mereka yang mengerjakannya (Kaum Buruh), melainkan oleh kaum
pemilik modal. Untuk dapat hidup buruh
harus menjual tenaga kepada pemilik, yaitu menjadi buruh upahan.
Pekerjaan pada essensinya merupakan tindakan paling
manusiawi atau kegiatan luhur, melalui pekerjaan manusia menyesuaikan alam dan
kebutuhannya, sekaligus ia mengembangkan bakat dan kemampuannya. Pekerjaan
sebagai sarana pelaksanaan kreatifitas manusia dan hasil kerjanya dapat memenuhi
kebutuhan orang lain, serta pekerjaan itu adalah sarana sosial dan menciftakan
sesuatu yang bernilai.
Tetapi didalam pekerjaan upahan semuanya itu gagal, buruh
tidak mengerjakan apa yang diminatinya, melainkan mengerjakan apa yang dikehendaki
oleh majikan. Hasil pekerjaannya sering tidak dapat dinikmatinya, dalam bekerja
terseret kedalam situasi rutinitas, membosankan dan tidak membuka ruang
kreatifitas sehingga pekerjaan itu tanpa makna, buruh bekerja dengan menjual tenaganya
seakanmenjual dirinya sendiri, sehingga manusia terasing dari dirinya sendiri.
Pekerjaan tidak diminati dan terpaksa dilakukan hanya untuk memperoleh uang.
tulisannya cukup mencerahkan tentang sosialisme. aku salah seorang yang percaya bahwa sosialisme adalah sistem yang paling bijak, manusiawi dan bermartabat dalam ekonomi, sosial, politik dan budaya. sosialisme jayalah di dunia.
BalasHapusMohon mampir di personal blog saya. dan mau berbagi ilmu. aku masih newbie dalam aktivitas Blogging
http//:www.manarangko.blogspot.com